Pneumonia pada Balita dan Penanganan yang Tepat
Abstract
Pendahuluan: Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian pada anak tertinggi di dunia. Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa penyakit ini menjadi pemicu 16% kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Angka kejadian Pneumonia pada balita 0- 5 tahun yang terjadi di Puskesmas Sukagumiwang mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan Puskesmas lainnya. Pneumonia pada balita yang terjadi pada Puskesmas Sukagumiwang sebanyak 128 kasus yang mengalami Pneumonia berdasarkan data rekam Medik yang didapatkan dari Puskesmas Sukagumiwang. Metode Penelitian: Tujuan Penelitian Ini yaitu untuk mengetahui Gambaran Balita Pneumonia pada Puskesmas Sukagumiwang Tahun 2019. Penelitian ini bersifat dengan deskriptif dengan menggunakan Rekam medik yang ada pada Puskesmas Sukagumiwang balita yang terkena Pneumonia periode 1 Januari 2018 sampai Desember 2018 dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 128 Balita yang terkena Pneumonia. Metode dalam sampel Penelitian ini adalah Seluruh populasi yang termasuk dalam Kriteria Inklusi yaitu balita 0-5 tahun dan Eksklusi adalah data rekam medik yang tidak lengkap. Pengolahan data Menggunakan program komputer dan hasil disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil: Hasil Penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Sukagumiwang selam Periode 2019 mendapatakan 128 Kasus Pneumonia pada balita, didapatkan 128 kasus yang memiliki data sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil Pengamatan Lapangan yaitu tanda dan gejala pneumonia pada bayi seperti Demam tinggi, Sesak napas atau bayi tampak kesulitan saat bernapas, Hidung bayi kembang kempis saat bernapas, Napas bayi berbunyi, Batuk pilek, Bayi tidak mau menyusu atau makan, Nyeri dada atau perut, Bayi tampak gelisah dan lemas, Bibir dan kuku tampak membiru. Kesimpulan: Pneumonia pada bayi tidak boleh dianggap sepele. Untuk mencegah penyakit ini, orang tua perlu melengkapi imunisasi bayi sesuai jadwal, serta menjauhkan bayi dari orang yang sedang sakit dan paparan polusi, seperti asap rokok serta ada penyuluhan dari tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan kepada ibu balita.