dc.contributor.author | Murti, Rifki Widya | |
dc.contributor.author | Musthofa, Wakhid | |
dc.date.accessioned | 2020-03-04T06:53:32Z | |
dc.date.available | 2020-03-04T06:53:32Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.citation | Hidayati Wiji, Purnami Sri. (2008). Psikologi Perkembangan.Yogyakarta : Teras Papalia Dianne E,Feldman Ruth Duskin, (2015). Menyelami Perkembangan Manusia.Jakarta : Salemba Humanika. Ranuwijaya Utang. (1996).Ilmu Hadis. Jakarta : Gaya Media Pratama Kusrinah. (2013). Meningkatkan Kecerdasan Anak Dengan Bacaan Al-Qur’an. Sawwa, 8 (2). 277-290 Krismawati Yuni. (2014). Teori Psikologi Perkembangan H.Erikson Dan Manfaatnya. Kurios, 2 (1). 46-56. Fitriatun Iis. (2015). Pengaruh Mendengarkan Ayat-ayat Al-Qur’an Terhadap Penurunan Setres Pada Pasien Kanker Serviks. Jurnal wacana, 7 (2). 3-17 Samsuardi. (2017). Konsep Pembinaan Anak Shalih Dalam Pendidikan Islam. Bunayya, 1 (2). 128-151. Uprianingsih Ayudyah (2013). Pengaruh Terapi Murotal Al-Qur’an Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di Kelurahan Batua Kecamatan Manggala Kota Makasar. Fakultas Ilmu Kesehatan Unirvesitas Islam Negri Alaudin, Makasar. Psikologi qurani (2010). Pembentukan Karakter Manusia Menurut Para Ahli, Psikologi Islam. https://psi-islam.blogspot.com/2010/08/pembentukan-karakter-manusiamenurut_ 02.html?m=1, diaksees pada 11 Maret 2019 pukul 22.39 Bakar Abu (2011). Perkembangan Psikologi Anak Dalam Pendidikan Islam, Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8(2). 271-290. | id_ID |
dc.identifier.isbn | 978-602-361-250-5 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/11897 | |
dc.description.abstract | Anak merupakan titipan dari Allah Swt. dan harapan bagi orang tua. Dewasa ini,
yang menjadi masalah paling berat bagi orang tua adalah berjuang mendidik anak menjadi
anak yang shalih shalikhah, bukan masalah sandang, pangan, maupun sekolah. Artikel ini
merupakan gagasan yang disusun berdasarkan studi pustaka. Tujuannya adalah memberikan
solusi dalam mendidik anak di era milenial sekarang ini. Gagasan ini meliputi paparan
tentang: (1) Mewujudkan rumahku surgaku dengan cara mengutamakan pendidikan agama,
menceritakan kenikmatan surga kepada keluarga, dan menghidupkan suasana keluarga yang
Islami; (2) Mendidik anak menjadi anak yang shalih-shalihah yaitu dengan cara memberikan
contoh yang baik, bukan sekedar menasehati, memerintah, atau bahkan membentak; (3) Potret
anak shalih-shalihah yaitu mencintai, menyayangi, dan berbakti kepada orang tua, menjadi
penyelamat bagi kedua orang tua, menjadi sumber kebahagiaan orang tua di dunia dan
akhirat, dan senantiasa mendoakan kedua orang tua. Dengan demikian, konsep Rumahku
Surgaku dapat menjadi solusi untuk mendidik dan membentuk karakter anak di era milenial. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Seminar Nasional Psikologi UMS 2018 | id_ID |
dc.title | Rumahku Surgaku sebagai Solusi Pendidikan Keluarga yang Islami | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |