dc.identifier.citation | Alqahtani, M. J. & Alshamrani, A. A. 2018. Overview of Allopurinol Decisions in Primary Care: A Narrative Review. The Egyptian Journal of Hospital Medicine, 72(2): 3909–3913. Anggraini, D. I., Suprijono, A., Wahyusetyaningrum, S. L. 2013. Mineral dalam Buah Naga (Hylocereus Undatus (Haw.) Britt . & Rose) Sebagai Penurun Asam Urat. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1): 26–30. Bove, M., Cicero, A. F. G., Veronesi, M., Borgi, C. 2017. An Evidence-based Review on Urate-Lowering Treatments: Implications for Optimal Treatment of Chronic Hyperuricemia. Vascular Health and Risk Management, 13: 23–28. Chawla, H., Parle, M., Sharma K, Yadav, M. 2016. Beetroot: A Health Promoting Functional Food. Inventi Rapid : Nutraceuticals, 2016(1): 1–5. Chen, C., Lu J. M., Yao, Q. 2016. Hyperuricemia-Related Diseases and Xanthine Oxidoreducta se (XOR) Inhibitors: An Overview. Med Sci Monit, 22: 2501-2512. Clifford, T., Howaston, G., West, D. J., Stevenson, E. J. 2015. The Potential Benefits of Red Beetroot Supplementation in Health and Disease, Nutrients, 7(4): 2801– 2822. Deeks, E. D. 2017. Lesinurad: A Review in Hyperuricaemia of Gout. Drugs and Aging. Springer International Publishing, 34(5): 401–410. El-Ridi, R. & Tallima, H. 2017. Physiological Functions and Pathogenic Potential of Uric Acid: A review’, Journal of Advanced Research, 8(5): 487–493. Imawartini & Nurhaedah. 2017. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan badan pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Jurascheck, S. P., Miller, E. R., Gellber, A. C. 2012. Effect of Oral Vitamin C Supplementation on Serum Uric Acid: A Meta-analysis of Randomized Controlled Trial. Arthritis Care Res (Hoboken), 63(9): 1295–1306. Mehmood, A., Zhao, L., Wang, C., Nadeem, M., Raza, A., Ali, N., et al. 2017. Management of Hyperuricemia Through Dietary Polyphenols as a Natural Medicament: A Comprehensive Review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 8398: 1–23. Musa, K. H., Abdullah, A., Subramaniam, V. 2015. Flavonoid Profile and Antioxidant Activity of Pink Guava. ScienceAsia, 41(3): 149–154. Novatama, S. M., Kusumo, E., Supartono. 2016. Identifikasi Betasianin dan Uji Antioksidan Ekstrak Buah Bit Merah (Beta Vulgaris L). Indonesian Journal of Chemical Science. Pasalic, D., Marinkovic, N. Feher-Turkovic, L. 2013. Uric Acid as One of the Important Factors in Multifactorial Disorders – Facts and Controversies. Biochemia Medica, 22(5): 63–75. Wong, Y. M & Siow, L. F. 2015. Effects of Heat, pH, Antioxidant, Agitation and Light On Betacyanin Stability Using Red-Fleshed Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) Juice and Concentrate as Models. Journal of Food Science and Technology, 52(5): 3086–3092. Zhou, Y., Zhao, M., Pu, Z., Xu, G., Li, X. 2018. Relationship between Oxidative Stress and Inflammation in Hyperuricemia. Medicine, 97(49): e13108. | id_ID |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Antioksidan pada bit merah mempunyai efek antihiperurisemia dengan cara menghambat enzim xantine oxidase yang bertanggung jawab pada produksi asam urat. Penelitian ini untuk mengetahui tentang pengaruh tepung bit merah (beta vulgaris L.) terhadap kadar asam urat tikus model hiperurisemia. Metode: Dua puluh tikus putih wistar jantan model hiperurisemia yang diinduksi selama 14 hari dengan kalium oksonat 250mg/berat badan/hari. Tikus dibagi menjadi empat kelompok perlakuan yaitu; tikus sehat (KN), tikus hiperurisemia (KP), tikus hiperurisemia + allopurinol 1,8 mg/kg berat badan/hari (P1), kelompok tikus hiperurisemia + tepung bit merah dosis 3,12 g/kg berat badan/hari (P2). Keempat kelompok perlakuan diamati selama 28 hari. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan uji Kruskal Wallis. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar asam urat kelompok KN (0,19 ± 0,07 mg/dl), KP (0,40 ± 0,38 mg/dl), P1 (-6,72 ± 0,59 mg/dl), P2 (-6,35 ± 0,61 mg/dl). Kadar asam urat kelompok tikus KN berbeda bermakna (p = 0,001) dengan kelompok tikus KP, P1, dan P2. Kelompok tikus KP berbeda bermakna (p = 0,001) dengan kelompok tikus P1 dan P2. P2 dan P1 hampir sama dengan nilai p = 0,054. Kesimpulan: Intervensi tepung bit merah dengan dosis 3,12 g/kg berat badan/hari diketahui memiliki efek yang sama dengan pemberian allopurinol 1,8 mg/kg berat badan/hari dalam menurunkan kadar asam urat pada tikus model hiperurisemia selama 28 hari. | id_ID |