Show simple item record

dc.contributor.authorRahman, Natasya Mazida
dc.contributor.authorPrabaswari, Atyanti Dyah
dc.contributor.authorNofita, Sinta
dc.date.accessioned2020-04-18T03:42:01Z
dc.date.available2020-04-18T03:42:01Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.citationDaonil, 2012. Implementasi Lean Manufacturing Untuk Eliminasi Waste Pada Lini Produksi Machining Cast Wheel Dengan Menggunakan Metode Wam Dan Valsat. Jakarta. Deng, X., Chen, Q., Jiang, D., 2013. Application of Fishbone Chart Analysisi Method in Prevention for Steam Turbine Overspeed Accident. Guangdong Electric Power. Science Direct: 20(02), 73-77. Ettik Febri Dwi Susanti, 2017. Implementasi Lean Manufacturing Dalam Meminimalkan Non Value Added Pada Proses Produksi Fine Flexible Packaging. Surabaya. Gaspersz, Vincent, 2007. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service. Industries: Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. [1] Hines, P., & Taylor, D. 2000. Going Lean. UK: Lean Enterprise Research Centre Cardiff Business School. [2] Luo, Y., Huang, S., Cao, S., 2007. Application of Improved fishbone diagram in the Operation Management. Industrial Engineering Journal 25(02), 138-141. Rawabdeh, I. 2005. A model for the assessment of waste in job shop environments. International Journal of Operations & Production Management, Vol. 25 No. 8, pp. 800- 822. Varzakas, T. (2016). HACCP and ISO22000: Risk Assessment in Conjunction with Other Food Safety Tools Such as FMEA, Ishikawa Diagrams and Pareto. Encyclopedia of Food and Health, Science Direct : 295–302. doi:10.1016/b978-0-12-384947-2.00320-2. Wilson, L. (2010). How to Implement Lean Manufacturing. New York: The McGraw-Hill Companies,Inc. Yuri, M. Z. dan Rahmat N. 2013. TQM Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif Teknik Industri. Jakarta: PT. Indeks.id_ID
dc.identifier.issn2621-0789
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11934
dc.description.abstractPersaingan dalam dunia industri menjadi semakin ketat dan kuat terutama pada industri manufaktur, dimana perusahaan industri tersebut dituntut untuk lebih kompetitif sehingga mampu bersaing dengan para competitor yang ada saat ini. Di dalam usaha peningkatan produktivitas yang efektif dan efisien, perusahaan harus mengetahui aktivitas yang dapat meningkatkan nilai tambah produk (value added), mengurangi berbagai pemborosan (waste) dan memperpendek lead time. PT XYZ adalah adalah salah satu industri manufaktur yang bergerak di industri minuman yang membutuhkan proses produksi yang panjang. Saat proses produksi berlangsung, tak jarang PT XYZ mengalami beberapa kendala dan masalah yang menghambat proses produksinya. Oleh karena itu, perusahaan perlu menentukan waste utama yang berpengaruh besar dalam keseluruhan proses yang selanjutnya dilakukan upaya perbaikan. Suatu identifikasi yang sistematis dan terus menerus dalam eliminasi waste dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas dan daya saing. Metode lean manufacturing dengan waste assessment model (WAM) merupakan cara yang efektif dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi dan pengoptimalan performansi pada sistem dan proses produksi. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan 4 waste prioritas yang harus dilakukan perbaikan agar sistem produksi PT XYZ lebih efisien dan efektif. Beberapa rekomendasi diberikan sesuai dengan waste yang ada.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherIENACO (Industrial Engineering National Conference) 8 2020id_ID
dc.titleIdentifikasi Waste Pada Lini Produksi 220ml dan 330ml dengan Pendekatan Lean Manufacturing pada Perusahaan XYZid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record