dc.identifier.citation | Della, T. L., Zhafira, N., dan Sari, D. (2011) ‘Perbaikan Sistem Kerja pada Industri Pembuatan Sandal di Keparakan Yogyakarta’. Fitriningsih, dan Hariyono, W. (2013) ‘Hubungan Umur, Beban Kerja Dan Posisi Duduk Saat Bekerja Dengan Keluhan Nyeri Punggung Pada Pengemudi Angkutan Kota Di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah’, Jurnal Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health), 5(2). doi: 10.12928/kesmas.v5i2.1076. Ikhwan, M. (2015) ‘Cedera Olahraga’, Universitas Negeri Yogyakarta, pp. 8–9. Maghfiroh, I. N., Muryono, S., dan Setiawan, M. R. (2015) ‘Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Cedera Bahu pada Pemain Bulutangkis di Kota Semarang’, Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 2(1), pp. 1–6. doi: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1744. Nurjaya, R. (2009) ‘GENERAL FITNESS TRAINING Oleh: Dede Rohmat Nurjaya’. Priamsari, D., dan Purwaningsih, R. (no date) ‘ERGONOMIC ASSESSMENT DI PT PERKEBUNAN TAMBI MENGGUNAKAN TOOLS OWAS , RULA , DAN REBA ( Studi Kasus di unit perkebunan Tanjungsari ) Dyah Priamsari *, Ratna Purwaningsih ** Program Studi Teknik Industri , Fakultas Teknik , Universitas Diponegoro Dyah.priam’, pp. 1–8. Rahayu, M. (2015) ‘Operator Komputer Dengan Menggunakan Metode Reba’, 2, pp. 75–79. Soedradjat, N., Nu, A. H., dan Achiraeniwati, E. (no date) ‘Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata Working Facilities Improvements on a Sewing Work Station in Konveksi Permata’, pp. 92–97. Susihono, W. (2012) ‘PERBAIKAN POSTUR KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSKULOSKELETAL DENGAN PENDEKATAN METODE OWAS (Studi kasus di UD. Rizki Ragil Jaya – Kota Cilegon)’, Spektrum Industri: Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri, 10(1), pp. 69–81. doi: 10.12928/si.v10i1.1622. | id_ID |
dc.description.abstract | Postur Kerja adalah posisi seorang pekerja atau pelaku kegiatan dalam melakukan suatu
kegiatan tertentu. Postur kerja juga merupakan titik penentu dalam menganalisis keefektifan
dari suatu pekerjaan. Dalam melakukan kegiatan kebugaran, postur kerja haruslah
diperhatikan agar tidak terjadi risiko-risiko yang tidak diinginkan seperti cedera hingga
kelumpuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan postur tubuh
yang dilakukan oleh 2 orang partisipan yang memiliki pengalaman berbeda untuk melakukan
kegiatan kebugaran. Proses pengambilan data dilakukan melalui perekaman video 2
partisipan. Data yang diambil berupa foto dan video serta sudut yang dibentuk oleh tubuh
masing-masing partisipan. Setelah itu dianalisis menggunakan software ErgoFellow 2.0.
Didapatkan hasil skor dari partisipan profesional sebesar 10, sedangkan untuk partisipan
pemula sebesar 7. Hal ini menunjukkan bahwa postur kerja dari profesional memiliki nilai
risiko lebih tinggi dibandingkan dengan postur tubuh pemula, namun hal ini juga menunjukkan
bahwa postur kerja profesional lebih memungkinkan beban untuk tersalur lebih merata
keseluruh bagian tubuh, dibandingkan dengan postur tubuh pemula. Sehingga diketahui bahwa
postur kerja profesional lebih efektif untuk melatih tubuh dibandingkan dengan postur pemula,
diketahui secara kontras perbedaan posisi dari punggung masing-masing partisipan yang
menyebabkan perbedaan signifikan antara kedua postur tubuh. | id_ID |