dc.identifier.citation | Aqlan, F., Lam, S. S., Testani, M., & Ramakrishnan, S., 2013, Ergonomic Risk Reduction to Enhance Lean Transformation Ergonomic Risk Reduction to Enhance Lean Transformation State University of New York at Binghamton. Proceedings of the 2013 Industrial and Systems Engineering Research Conference, (November). Fatimah, S., & Indrawati, F., 2018, Higeia Journal of Public Health. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 1(3), 84–94. Osakue, E. E., & Smith, D., 2014, A 6S experience in a manufacturing facility. ASEE Annual Conference and Exposition, Conference Proceedings, Dassault Systemes (DS); et al.; Kaplan; National I. Prasetyo, R., & Ekawati, R., 2019, Usulan perbaikan menggunakan metode 6s (. 4(2), 1–8. Gautam, V.S., Shah A.R., Ankitkumar N Parmar A.N., Kedariya V.D., 2014, Study of 6s Concept and its Effect on Industry. International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering, 4(10), 272–277 | id_ID |
dc.description.abstract | Kesadaran akan keselamatan di tempat kerja merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan. Banyaknya kegiatan yang harus diidentifikasi membuat perusahaan sering mengalami kesulitan untuk menentukan potensi bahaya di tempat kerja. Salah satu industri dengan stasiun kerja yang terkesan berantakan adalah bengkel. Salah satunya adalah Bengkel XYZ. Banyaknya benda yang berserakan di stasiun kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Dengan demikian metode 6S (Sort, Set-in order, Shine, Safety, Standardize, dan Sustain) digunakan untuk menciptakan dan memelihara lingkungan yang terorganisir dengan baik, rapi dan bersih di tempat kerja. Metode 6S juga diimplementasikan dengan metode Kaizen dalam menerapkan manajemen perubahan. Didapatkan bahwa nilai akhir dari implementasi 6S adalah 2.56 dan dikategorikan buruk. Sehingga diperlukan beberapa perubahan pada stasiun kerja, berupa pemberian tempat sampah, perubahan pada poster 6S, dan pemberian garis batas atau yellow line pada sudut-sudut peralatan. | id_ID |