INDEKS MASSA TUBUH (IMT) LEBIH BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN DISMENORE DIBANDINGKAN ASUPAN ENERGI DI SURAKARTA
Abstract
Dismenore merupakan gangguan mestruasi berupa rasa nyeri yang berlebihan saat haid akibat
kontraksi uterus yang terlalu kuat dan produksi prostaglandin yang berlebihan. Pada fase luteal terjadi
peningkatan kebutuhan energi, apabila hal ini diabaikan akan menimbulkan keluhan-keluhan saat
siklus haid. Indeks massa tubuh yang tidak normal akan mempengaruhi fungsi organ reproduksi yang
dapat menyebabkan terjadinya dismenore. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan
antara indeks massa tubuh dan asupan energi dengan kejadian dismenore pada mahasiswi fakultas
ilmu kesehatan universitas muhammadiyah surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
cross sectional dan dilakukan pada bulan November 2018 di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Besar subjek penelitian adalah 100 responden yang diambil dengan teknik
purposive sampling. Pengambilan data Indeks massa tubuh dengan menggunakan timbangan badan
dan microtoise, data asupan energi menggunakan Semi-Quantitatif Food Frequency Questionnaire,
dan data dismenore menggunakan Menstrual Symptoms Questionnaire. Data dianalisis menggunakan
uji chi-square. Hasil uji chi square didapatkan terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan
kejaidan dismenore (p=0,001) dan tidak terdapat hubungan antara asupan energi dengan kejadian
dismenore (p=0,526). Variabel perancu berupa stres didapatkan hasil tidak signifikan (p=0,444).
Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenore dan tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan dismenore.