SISTEMIK LUPUS ERITEMATOSUS: LAPORAN KASUS
Abstract
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit radang kronis yang dapat
menyerang banyak organ. Indonesia memiliki prevalensi sekitar 1.250.000 orang yang terkenalupus. SLE paling sering mengenai pada wanita dari pada pria pada semua kelompok danpopulasi, rasio paling tinggi pada wanita maupun pria usia produktif. Kriteria AmericanRheumatisms Association (ARA) digunakan untuk diagnosis SLE.Seorang wanita, berusia 37tahun datang dengan keluhan nyeri sendi sejak 1 tahun yang lalu, rasa sakit dirasakan setiaphari dan panas. , Tanda vital pasien tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 60x/menit, pernafasan22x/menit, suhu 36,7o C. Pemeriksaan fisik menunjukkan kerontokan rambut mudah,konjungtiva anemik, ruam malar pada hidung, wajah bulan, karies dentis, hiperemik faring.Laboratorium darah rutin diperoleh dari leukosit 2.50 (3.60-11.00), eritrosit 3.66 (3.80-5.20),hemoglobin 9.8 (11.7-15.5), hematokrit 31.7 (35.0-47.0), monosit 11.0 (2-8), MCHC 30.9 (32.0- 36.0), LED 1 jam 85 (0-15), urin mengandung bakteri (+++) dan Tes ANA (+).