PRIA 66 TAHUN DENGAN Intracerebral Hemorrhagic dan Intraventrikular Hemorrhagic DENGAN KOMORBID HIPERTENSI STAGE II: LAPORAN KASUS
Abstract
Stroke merupakan manifestasi klinis akut akibat disfungsi neurologis pada otak yang menetap
selama lebih dari 24 jam. Stroke hemorraghic terjadi karena pembuluh darah otak yang pecah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan darah merembas ke dalam area otak. Stroke menjadi
penyebab kematian tertinggi tahun 2012 menurut WHO sebanyak 21%. Insiden stroke pada 200 per
100.000 penduduk dunia, berdasarkan kelompok usia stroke 65-74 tahun 2,7 per 1.000. Pada kasus ini
laki-laki 66 tahun dengan keluhan utama tidak dapat diajak komunikasi sejak 30menit post terjatuh saat
bekerja disawah. Keluhan sebelumnya kepala pusing, cekot-cekot selama 3 hari, mual muntah 3x,
terdapat anggota gerak kanan. Riwayat penyakit hipertensi tidak terkontrol. Keadaan umum lemah,
E3VXM5, tekanan darah 205/120 mmHg, nadi 84 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu badan 37 oC.
Pemeriksaan neurologis tonus otot ekstremitas kanan menurun, klonus patella (+/+), ankle (+/+), defiasi
konjugae (+/-), hoffman (+/+), tromer (+/+), babinsky (+/+). Dari pemeriksaan penunjang kolesterol
total 152, trigliserida 54, LDL 91. Hasil CT scan di dapatkan ICH volume 54 cc dilobus frontoparietalis
kiri,IVH minimal di ventrikel lateral cornu posterior kiri. Pasien diberikan injeksi citicolin 250mg/12 jam,
manitol 100cc/8 jam, pantoprazole /24jam, nicardipin 8cc/jam. Kesimpulan diagnosis klinis afasia
motorik, diagnosis topik lesi structural di capsula cerebri, diagnosis etiologi stroke intracerebral
hemorraghic, dan intraventricular hemorraghic. Melihat luas perdarahan yang terjadi sebaiknya pasien
dilakukan craniotomy.