Show simple item record

dc.contributor.authorSafita, Noer
dc.contributor.authorNofaldi, Fakhri
dc.contributor.authorIzzati, Ismatu Aghni Fatwa
dc.contributor.authorRismayanti, Eka Pramudian
dc.contributor.authorWibowo, Slamet Ari
dc.contributor.authorBasuki, Sri Wahyu
dc.date.accessioned2020-07-01T11:36:17Z
dc.date.available2020-07-01T11:36:17Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.issn2721-2882
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12022
dc.description.abstractDifteri merupakan penyakit yang diakibatkan oleh Corynebacterium diphtheriae, suatu bakteri gram positif fakultatif anaerob. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus difteri terbesar di dunia. Pada tiga tahun terakhir kasus difteri mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2015 sebanyak 529 kasus, tahun 2016 sebanyak 591 kasus dan tahun 2017 sebanyak 622 kasus. Strain difteri yang mengalami lisogenisasi dapat menghasilkan toksin difteri diawali oleh masuknya Corynebacterium diphtheriae ke dalam hidung atau mulut dan terlokalisasi pada permukaan mukosa saluran pernapasan atas. Respons inflamasi bersama jaringan nekrosis membentuk eksudat pseudomembran.. Virulensi bakteri mempunyai prognosis paling buruk yang bisa menimbulkan kematian disebabkan oleh efek toksin. Dan lokasi difteri pada laring dapat menyebabkan meningkatnya persentasi kematianid_ID
dc.publisherProceeding Book Call for Paper Thalamus: Medical Research For Better Healthid_ID
dc.titleDIFTERI PADA ANAKid_ID
dc.title.alternativeDiphtheria In Childrenid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record