HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, SALAT TAHAJUD DAN REKREASI DENGAN STRES ORANGTUA DARI PENDERITA AUTIS
Abstract
Stres merupakan ketegangan seseorang baik secara psikologis atau fisiologis akibat
stimulus (internal ataupun eksternal) yang dapat merugikan, baik stimulus fisik, mental, maupun
emosional yang dapat mengganggu fungsi organisme yang sesungguhnya ingin dihindari oleh
organisme tersebut. Orangtua yang mempunyai anak autis ditemukan cenderung mempunyai
pengalaman stres yang lebih tinggi daripada orangtua yang mempunyai anak normal. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, salat
tahajud dan rekreasi dengan stres pada orangtua dari penderita autis. Penelitian ini menggunakan
desain penelitian cross sectional yang dilakukan pada bulan Oktober 2019. Besar subjek penelitian
adalah 55 responden. Pengambilan data stres menggunakan kuesioner DASS42 (Depression
Anxiety and Stres Scale), data tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, salat tahajud dan rekreasi
didapatkan menggunakan angket. Data dianalisis menggunakan uji chi square dan uji regresi
logistik. Hasil uji chi square didapatkan stres dan tingkat pendapatan (p=0.002), stres dan tingkat
pendidikan (p=0.000), stres dan salat tahajud (p=0.000), dan stres dan rekreasi (p=0.000).
Terdapat adanya hubungan antara stres dan tingkat pendapatan, adanya hubungan antara stres
dan tingkat pendidikan, adanya hubungan antara stres dan salat tahajud, dan adanya hubungan
antara stres dan rekreasi.