Perilaku Menjenguk Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Abstract
Masyarakat Indonesia dikenal dengan rasa kekeluargaannya yang tinggi, hal
ini muncul karena sifat gotong royong yang ada di masyarakat. Karena satu
sama lain merasakan adanya ikatan yang lebih dari sekedar teman atau
tetangga, maka muncul kebiasaan menjenguk orang yang sedang sakit. Hal
itu juga dikarenakan anjuran dalam Islam, yang mayoritas masyarakat
Indonesia merupakan muslim. Biasanya untuk menjenguk seseorang yang
dirawat di rumah sakit, mereka akan bersama-sama datang dari desa dengan
kendaraan motor, mobil, mobil bak terbuka, atau bahkan bus. Hal ini tidak
diimbangi dengan fasilitas dan peraturan yang ada di rumah sakit. Jumlah
penjenguk melebihi kapasitas kamar inap. Maka dari itu, penelitian ini
dilakukan guna mengetahui perilaku menjenguk di rumah sakit dengan studi
kasus Rumah Sakit Umum Daerah Majenang. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil pengamatan ditemukan bahwa
ada 10 tipe perilaku penjenguk yang berbeda, 5 faktor perilaku, dan 2 jenis
manajemen spasial yang diterapkan pihak rumah sakit. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah munculnya perilaku adaptasi dari penjenguk akibat tidak
adanya ruang yang mewadahi budaya dari masyarakat setempat. Saran yang
dapat diajukan adalah adanya pertimbangan terhadap faktor budaya pada
desain ruang rawat inap yang ada.