Show simple item record

dc.contributor.authorLatif, Muhamad Burhanudin
dc.contributor.authorNugrahaini, Fadhilla Tri
dc.date.accessioned2020-07-27T05:13:28Z
dc.date.available2020-07-27T05:13:28Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.citationAdzara, R. N., & Widajanti, A. (2016). Evaluasi Kondisi Ruang Kelas Berdasarkan Perilaku Anak Kebutuhan Khusus Down Syndrome. Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan, Universitas Mercu Buana. Fahmi, E. F., Ernawati, J., & Handajani, R. P. (2015). Kriteria Interior Ruang Pembelajarann Siswa SDLB-C yang Sesuai dengan Karakteristik Siswa Tunagrahita Ringan. Universitas Brawijaya. Lampiran. (23 Juni 2008). Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB). Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008. Puspa, C. N. (2013). Perancangan Interior Sekolah Luar Biasa-C (Tunagrahita) Sukapura, Bandung. Universitas Telkom. Rifda. (2011). Desain Furniture Untuk Anak Down Sindrome. Institut Teknologi Surabaya. Yosiani, N. (2014). Relasi Karakteristik Anak Tunagrahita Dengan Pola Tata Ruang Belajar Di Sekolah Luar Biasa. Universitas Katolik Parahyangan.id_ID
dc.identifier.issn2721-8686
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12043
dc.description.abstractAnak tunagrahita merupakan anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan intelektual dan mentalnya yang menyebabkan anak tunagrahita memiliki kecerdasan dibawah rata-rata dan memiliki hambatan perkembangan perilakunya. Anak tunagrahita juga membutuhkan pendidikan yang dapat menunjang dalam perkembangan diri anak. Sekolah luar biasa (SLB) Negeri Surakarta merupakan sekolah rujukan anak-anak berkebutuhan khusus yang tinggal di sekitar Kota Surakarta. Guna menciptakan pendidikan yang dapat menunjang proses pembelajaran, Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Surakarta menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar Permendiknas No 33 tahun 2008, salah satunya ruang kelas. Dengan karakteristik anak tunagrahita yang berbeda dengan anak orang lain perlu diperhatikan terkait standar ruang dan elemen pembentuk ruang kelas. Penilitian ini bertujuan untuk meninjau ruang kelas sekolah luar biasa (SLB) Negeri Surakarta pada jenjang pendidikan dasar dengan acuan Permendiknas No 33 tahun 2008 dan berdasarkan karakteristik anak tungrahita. Pengumpulan data melalui beberapa teknik : wawancara dengan guru pengajar dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik deskriptif kualitatif berguna untuk mengidentifikasi ruang kelas dan karakteristik anak tunagrahita di sekolah luar biasa (SLB) Negeri Surakarta pada jenjang pendidikan dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sarana dan prasarana untuk ruang kelas anak tunagrahita dengan acuan standar Permendiknas No 33 tahun 2008 sudah terpenuhi, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan anak tunagrahita berdasarkan karakteristiknya pengajar memiliki treatment khusus pada setiap anak supaya proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020id_ID
dc.titleEvaluasi Ruang Kelas Siswa SLB Negeri Surakarta bagian C berdasarkan Karakteristik Anak Tunagrahita pada Jenjang Pendidikan Dasar di Tinjau dari Persepsi Pengajarid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record