dc.identifier.citation | Creswell, John W, 2010, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarya: Pustaka Pelajar. Dwijayanti Ita, Maulana Sigit. (2017). Strategi Bangunan Green Architecture oleh Budi Pradono. Universitas Surakarta. Febriany Kim, Wibowo Mariana dan Wondo Dodi. (2013). Penerapan Sustainable Design Terhadap Material Interior Pada Green Village di Bali (Garden Villa). Universitas Kristen Petra, Surabaya. Jurnal Intra, vol.1, No. 2. Findanavy Intan. (2016). P-House Budi Pradono. Issuu. https://issuu.com/intanfindanavy/docs/open _p-house. [diakses pada 29 Desember 2019]. Fraenkel, Jack R. dan Norman E. Wallen, How To Design and Evaluate Research in Education, Mc.Graw-Hill International Edition. Green Building Council Indonesia. 2014. Greenship Rating Tools-Greenship Homes version 1.0. Jakarta. Kurniasih, S. (2013). Evaluasi Tentang Penerapan Prinsip Arsitektur Berkelanjutan. E-Jurnal, Universitas Budi Luhur. Landriana Architects. (2017). Profil Arsitek : Budi Pradono. https://ladrianarchitects.wordpress.com/201 7/01/17/profil-arsitek-budi-pradono/. [diakses pada 04 September 2019]. Luke Tebbutt. (2015). Budi Pradono Architects’ bamboo House Mimics The Shape of Nearby Buildings and Mountains. Dezeen Magazine. https://www.dezeen.com/2015/08/03/budipradono- architects-bamboo-dancingmountain- house-multiple-roof-funnelssalatiga- indonesia/. [diakses pada 06 November 2019]. S, Hilmy. 2018. Perancangan dengan Material Bambu. Universitas Islam Negeri Malang. Suriani Eva. (2017). Bambu Sebagai Alternatif Penerapan Material Ekologis: Potensi dan Tantangannya. Surabaya, EMARA Indonesian Journal of Architecture, vol 3, No 1. | id_ID |
dc.description.abstract | Latar belakang penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah benar
bangunan Dancing Mountain House yang merupakan salah satu karya dari
arsitek ternama yaitu Budi Pradono dapat diklaim sebagai bangunan yang
Green / arsitektur berkelanjutan. Saat ini banyak sekali bangunanbangunan
yang dapat diklaim sebagai bangunan hijau tanpa tahu
alasannya, dan tolok ukur bangunan hijau itu seperti apa. Salah satunya
bangunan karya Budi Pradono, karya yang berhasil memperoleh
penghargaan sebagai proyek residensial terbaik seantero Asia dalam
Arcasia Architecture Awards (AAA) pada tahun 2016. Bangunan ini
berlokasi di Jl. Flamboyan, Tegalrejo, Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa
Tengah. Desain telah banyak dikenal dengan konsepnya dan material yang
digunakan adalah sustainable atau ramah lingkungan. Material utama dan
mendominasi adalah material bambu. Metode yang digunakan untuk
mengkaji material tersebut yaitu metode analisis data campuran. Datadata
yang dianalisa berupa data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini
telah dilaksanan mulai bulan September s/d Desember di tahun 2020. Dan
dilakukan sebuah observasi selama satu bulan yaitu pada Bulan
November. Pada Bulan November peneliti benar-benar fokus terhadap
data yang akan dicari, mulai dari kunjungan objek sampai dengan
interview dengan owner yaitu Budi Pradono. Data – data yang diperoleh
kemudian juga diolah dengan parameter GBCI- Greenship Homes Version
1.0. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa material bambu
dapat diklaim sebagai material yang berkelanjutan atau ramah
lingkungan. Hal tersebut didasari dengan diperolehnya peringkat GOLD
dari penilaian yang menggunakan parameter Greenship Homes Version
1.0. Material bambu ini juga diterapkan sebagai fungsi struktur pada tiang
dan atap bangunan juga sebagai fungsi interior furnitur pada bangunan
ini. Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya Dancing Mountain House
dapat meningkatkan poin-poinnya pada indiKator material agar dapat
meraih peringkat platinum. Sedangkan untuk peneliti-peniliti selanjutnya
bisa melakukan analisa lebih mendalam mengenai item-item greenship
pada objek Dancing Mountain House ini. | id_ID |