Show simple item record

dc.contributor.authorNingrum, Agnie Swastika
dc.contributor.authorRaidi, Syamsudin
dc.date.accessioned2020-08-08T07:19:32Z
dc.date.available2020-08-08T07:19:32Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.citationF, K.Juni. 2015. Identifikasi Standar Bangunan Pendidikan Anak Usia Dini di Taman Kanakkanak Nur Hidayah Surakarta Ditinjau dari Luas Ruang. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/ SMP dan SMA. K, Sri. 2014. Optimalisasi Sistem Pencahayaan pada Ruang Kelas Universitas Budi Luhur. Arsitron. 5(1): 21-33. Lie, A. 2005. Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia. Noviani, R, Rusmana, A, Rodiah, A. 2014. Peranan Desain Interior Perpustakaan dalam Menumbuhkan Minat Belajar pada Ruang Perpustakaan. Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan. 2(1): 37-46. Putri, R. N. Trifiananto, M. 2018. Analisis Tingkat Pencahayaan di Akademi Komunitas Semen Indonesia – Gresik. Tecnoscienza. 2. Rohana, H. D. 2017. Pengaruh Sitem Full Day school Terhadap Pembentukan Karakter Religius Siswa Kelas V di SD Nasima Semarang. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan, UNNES, Semarang. Usamah, A. Roosyidah, H. 2018. Analisis Sistem Pembelajaran Full Day School (Studi Kasus di SDIT Al-Istiqomah Tahun Akademik 2017/2018) Kuningan. Jurnal Ilmiah Educater. 4(2): 160-164. Triapriyanto, F. X. 2018. Penerapan Sistem Pembelajaran Full Day School. Tugas Akhir. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dhsrms, Yogyakarta. Wulansari, Ayu.E.S. 2016. Pengaturan Warna dan Tata Layout Meja Terhadap Ketertarikan Anak Kelas B di Taman Kanak-kanak Sri Juwita Hanum Surakarta.id_ID
dc.identifier.issn2721-8686
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12095
dc.description.abstractSekolah adalah fasilitas yang digunakan untuk proses pembelajaran. Ketidaknyamanan ruang kelas dapat memberikan efek negatif dalam kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah interior ruang kelas. Interior ruang kelas adalah ruangan yang wadah dari objek yang dapat dirasakan secara objektif, dibatasi oleh plafon, dinding, dan lantai. Aspek arsitektural sangat diperlukan dalam merancang interior ruang kelas agar suasana di dalamnya nyaman dan menyenangkan bagi anak. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode komparatif dengan studi kasus ruang kelas sekolah dasar yang menerapkan program full day school. Dari hasil analisis telah didapatkan penerapan full day school pada jenjang sekolah dasar menyebabkan kebosanan pada diri anak yang dalam karakternya masih senang bermain. Hasil dari studi kasus ini menunjukkan bahwa interior ruang kelas sekolah dasar yang menerapkan program full day school masih banyak ruang kelas yang belum memenuhi aspek arsitektural untuk anak.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020id_ID
dc.titleEvaluasi Interior Kelas Sekolah Dasar dengan Kurikulum Full Day School di Surakartaid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record