dc.identifier.citation | Egan, Winaya, (2010). Syarat- syarat umum dalam pencahayaan Honggowidjaja, S. P. (2003). “Pengaruh Signifikan Tata Cahaya pada Desain Interior” Industrial Hygiene Engineering: Recognition, Measurement, Evaluation and Control Istiawan, S. (2006). Ruang Artistik dengan Pencahayaan Latifah, Nur Laela. 2015. Fisika Bangunan 2. Jakarta: Griya Kreasi. Najma, M. Dkk. (2013) . Perancangan Pencahayaan Museum “Target” Keputih dengan Menganalisa Daya serta Menerapkan Konsep Green Building. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 2. Philips Lighting B.V., (1986), Light and Perception. Netherlands. Rudiger Ganslandt, Harald Hofmann. (1992), Handbook of Lighting Design : Germany : C. Fikentscgher Sutaarga, Moh. Amir, (1989), pedoman penyelenggaraan dan pengelolaan museum, proyek pembinaan permuseuman, direktorat jenderal kebudayaan, departemen pendidikan dan kebudayaan, Jakarta Sutanto, Winaya, (2010), Standar Pencahayaan Buatan pada Museum Taufik Hidayat Arena. (2018). Taufik Hidayat Arena [Online]. http://taufikhidayatarena.com/ [diakses pada 10 November 2018]. | id_ID |
dc.description.abstract | Museum Keris Nusantara Surakarta adalah tempat tertutup (indoor) yang
digunakan untuk menyimpan koleksi keris dan benda- benda berharga.
Kondisi termal dan pencahayaan yang efektif dibutuhkan di Museum Keris
Nusantara Surakarta untuk kenyamanan penggunanya. Latar belakang
penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kenyamanan pencahayaan
buatan Museum Keris Nusantara Surakarta. Untuk mencapai kenyamanan
visual para pengunjung museum, standar yang direkomendasikan adalah
200-500 lux. Penelitian ini dilakukan siang (11:30 WIB). Hasil yang
diperoleh dari pengambilan data dengan alat luxmeter, rata-rata
intensitas cahaya pada siang hari di lantai 2, lantai 3, dan lantai 5 adalah
93,44 lux; 65,55 lux; dan 235,46 lux. Rata-rata keseluruhan adalah 131,48
lux. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan melakukan observasi,
pengukuran. Data tersebut diolah dengan aplikasi surfer menghasilkan
pola penyebaran intensitas cahaya di tiap lantai. Pada siang hari, lantai
yang memiliki pola penyebaran cahaya terbaik adalah pada lantai 5.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Intensitas cahaya tiap lantai pada
siang hari di Museum Keris Nusantara Surakarta telah memenuhi standar
(200-500 lux). Pada bagian akhir, peneliti memberikan rekomendasi
berupa jumlah lampu, perletakan layout lampu dan teknik pencahayaan
agar memenuhi standar kenyamanan pencahayaan Museum. | id_ID |