Show simple item record

dc.contributor.authorZuhri, Saifuddin
dc.contributor.authorAbidin, Zaenal
dc.date.accessioned2012-04-30T07:26:12Z
dc.date.available2012-04-30T07:26:12Z
dc.date.issued2009-11
dc.identifier.citationAl-qur’an dan Terjemahnya. Abidin, Zaenal. 2007. Model Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam Melalui Inservice Training. Surakarta: LPPM-UMS. ____________. 1997. Kesiapan SMP dan SMA Surakarta Menyongsong KBK (Studi Kasus SMP 1 dan SMA 1, 2 Muhammadiyah Surakarta Tahun 2005-2006. Humaniora, Volume: 8, No. 2 Agustus 2007. Aly, Abdullah.2006. Peranan Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan Islam di Era Otonomi Daerah, Surakarta: LPPM-UMS. An Nahlawi, Abdurrahman. 1991. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, Sekolah, Masyarakat. Bandung: Diponegoro. Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Fattah, Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Hadi, Sutrisno. 1993. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset. Hasbullah. 1999. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. ________. 2007. Otonomi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hendropuspito. 1988. Sosiologi Agama. Jakarta: Yayasan Kanisius. Moleong Lexy J.. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Miles, MB, and A.M. Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis. Beverley Hills: Sage Pub. Mulyasa, E. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 1990. Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung. Ritzer, Goerge. Goodman, Dauglasj. 2003. Teori Sosiologi Modern, Edisi ke Enam. Jakarta: Prenada Media. SUHUF, Vol. 21, No. 2, Nopember 2009: 190 - 210 210 Sudarman, Danim. 2000. Metode Penelitian untuk Ilmu-ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Tilaar, HAR. 2000. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.en_US
dc.identifier.issn0852-368X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1218
dc.description.abstractOtonomi dimaksudkan agar sekolah mempunyai kebebasan yang lebih dalm mengatur diri, pengembangan potensi, meningkatkan kinerja personel untuk membuka diri lebih luas terhadap partisipasi masyarakat atau steak holder. Hal tersebut masih menjadi permasalahan bagi sekolah kecil maupun besar, terutama berkaitan dengan input siswa, yang pada kenyataannya keputusan mereka memilih sekolah (second choise), partisipasi masyarakat, peran komite sekolah dan tuntutan bagi guru untuk mengajar 24 jam/minggu. Penelitian ini akan meneliti tentang rekruitmen dan penentuan kwalitas guru, kesejahteraan, rasio antara guru dan jumlah kelas serta pembinaan supervise guru di SMP dan SMA Swasta di Sukoharjo. Proporsi kewenangan sekolah dalam memanaj pengembangan Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kwalitas proses belajar mengajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa manajemen sekolah SMP dan SMA Swasta di Sukoharjo dilakukan oleh sekolah dan yayasan mengenai hal-hal yang terkait dengan rekruitmen penentuan kualifikasi guru, kesejahteraan, rasio guru dan jumlah kelas, supervise, pembinaan guru dan sarana dan prasarana, hal bergantung penuholeh kebijakan sekolah. Sedangkan kewenangan yang lebih besar dalam pengembangan Sumber Daya Manusia sepenuhnya ditangahi oleh Sekolah, di samping ada supervisor yayasan dan PEMDA. Sekolah swasta yang diteliti memiliki proporsi yang maksimal dalam memanaj Sumber Daya Manusia, hal ini dapat dilihat dari peran sekolah dalam perekrutan dan pembinaan serta pemenuhan kesejahteraan guru.en_US
dc.subjectdesentralisasien_US
dc.subjectotonomien_US
dc.subjectsekolah swastaen_US
dc.titleDESENTRALISASI PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI DAERAH (STUDI KASUS SMP DAN SMA SWASTA DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record