Show simple item record

dc.contributor.authorAstari, Nilam
dc.contributor.authorRoziaty, Efri
dc.date.accessioned2020-12-08T04:04:19Z
dc.date.available2020-12-08T04:04:19Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.citationAlam, N. (2015). Keragaman Jamur Basidiomycetes Makroskopis di Kawasan Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin Bengo-Bengo Kecamatan Cenara Kabupaten Maros. Makasar: Universitas Hasanuddin. Ayres, J. S. (2020). Surviving COVID-19: A Disease Tolerance Perspective. Science Advances. Bandara, A. R., Rapior, S., Mortimer, P. E., & Hyde, K. D. (2019). A review of the Polysacharide, Protein, and Selected Nutrient Content of Auricularia, and Their Potential Pharmacological Value. Mycosphere Journal, 579-607. Darwis, W. (2011). Inventarisasi Jamur yang dapat di Konsumsi dan Beracun yang terdapat di Hutan dan Sekitar Desa Tanjung Kemuning Kaur Bengkulu. Jurnal Ilmiah, 1-6. Djajakusumah, T. (2010). Peranan Imunomodulator dalam Pengobatan Infeksi Menular. Bandung: Medical Faculty of Bandung Islamic University. Haeria, Dhuha, N. S., & Hasbi, M. I. (2017). Uji Efek Imunomodulator Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum. L) Dengan Parameter Aktivitas Dan Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag Pada Mencit (Mus musculus) Jantan. Jurnal Farmasi Galenika, 1-7. Hasanuddin. (2014). Botani Tumbuhan Rendah. Banda Aceh: Ar Raniry Press. Hendritomo, H. I. (2010). Jamur Konsumsi Berkhasiat Obat. Yogyakarta: ANDI. Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Hu, Y., et al. (2020). Clinical Features of Patients Infected with 2019 Novel Coronavirus in Wuhan, China. Lancet, 497-506. Iwasaki, A., & Medzitov, R. (2010). Regulation of Adaptive Immunity by the Innate Immune System. Science, 291-295. Jayachandran, M., Xiao, J., & Xu, B. (2017). A Critical Review on Health Promoting Benefits of Edible Mushrooms through Gut Microbiota. Int J Mol Sci, 1-12. Kor, D., Knez, Ž., & Hrnčič, M. K. (2018). Antitumour, Antimicrobial, Antioxidant and Antiacetylcholinesterase Effect of Ganoderma lucidum Terpenoids and Polysaccharides: A Review. Molecules, 1-21. Kumar, H., Kawai, T., & Akira, S. (2011). Pathogen Recognition by the Innate Immune System. International Reviews of Immunology, 16-34. Lestari, F., & Susanti, I. (2020). Tumbuhan Obat Berpotensi Imunomodulator di Suku Anak Dalam Benda Bengkulu. Jurrnal Pendidikan Biologi, 64-72. NIH. (2020). Press Release: NIH Clinical Trial of Investigational Vaccine for Covid-19 Begins. Noverita, N., Sinaga, E., & Setia, T. (2017). Jamur Makro Berpotensi Pangan dan Obat di Kawasan Cagar Alam Lembah Anai dan Cagar Alam Batang Palupuh Sumatera. Jurnal Mikologi Indonesia, 15-27. Pan, H., Han, Y., Huang, J., Yu, X., Jiao, C., Yang, X., et al. (2015). Purification and Identification of a Polysaccharide from Medicinal Mushroom Amauroderma rude with Immunomodulatory Activity and Inhibitory Effect on Tumor Growth. Oncotarget, 17777–17791. PDPI, P. D. (2020). Panduan Praktik Klinis: Pneumonia 2019-nCoV. Jakarta: PDPI. Prisida, C. M., Sari, C. M., Belani, T. G., & Murtisiwi, L. (2019). Perbandingan Ekstraksi Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dan Jamur Kancing (Agaricus bisporus). Jurnal Farmasi, 29-32. Rahmawati, S. (2015). Jamur sebagai Obat. Jurnal Agroindustri Halal, 14-24. Rahmawati, S., Khaerunnisa, I., Nugraheni, N. I., & Ariyani, R. (2018). Sistem Kekebalan Tubuh Ditinjau dari Pandangan Islam dan Sains. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta. Roberts, P., & Evans, S. (2010). The Book of Fungi. Chicago: The University of Chicago Press. Singdevsachan, S. K., Auroshree, P., Mishra, J., Baliyarsingh, B., Tayung, K., & Thatoi, H. (2015). Mushroom Polysaccharides as Potential Prebiotics with Their Antitumor and Immunomodulating Properties: A Review. Bioactive Carbohydrates and Dietary Fibre, 1-34. Siregar, M. L. (2015). Peran Imunomodulator pada Penyakit Infeksi. Banda Aceh: Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Suhirman, S., & Winarti, C. (2013). Prospek dan Fungsi Tanaman Obat sebagai Imunomodulator. Junal Penelitian Sains dan Teknologi, 1-8. Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Herikurniawan, et al. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 45-67. Tjokrokusumo, D. (2015). Diversitas Jamur Pangan Berdasarkan Kandungan Beta-glukan dan Manfaatnya terhadap Kesehatan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon , 1520-1523. Wang, Z., Qiang, W., & Ke, H. (2020). A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention. China: Hubei Science and Technologi Press. Wulan, I. G., & Agusni, I. (2015). Penggunaan Imunomodulator untuk Berbagai Infeksi Virus pada Kulit. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 63-69. Zendrato, W. (2020). Gerakan Mencegah daripada Mengobati terhadap Pandemi Covid-19. Jurnal Education and Development, 242-248. Zhang, Q., Wang, Y., Qi, C., Shen, L., & Li, J. (2020). Clinical Trial Analysis of 2019-nCoV Therapy Registered in China. Journal of Medical Virology, 1-6. Zhou, L. (2018). Bioactive Compounds and Health Benefits of Common Edible Mushrooms. New York: Faculty of the Graduate School of Cornell University.id_ID
dc.identifier.issn2685-8770
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12252
dc.description.abstractJamur atau fungi merupakan organisme eukaryotik, berspora, tidak berklorofil, bereproduksi secara seksual dan aseksual. Jamur berdasarkan ukuran tubuhnya dibedakan menjadi dua, yaitu jamur makroskopis dan jamur mikroskopis. Selain berfungsi sebagai dekomposer, jamur khususnnya yang makroskopis edible juga dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan dan imunomodulator. Imunomodulator merupakan senyawa yang dapat membantu memperbaiki fungsi sistem imun. β-glucan pada jamur dapat meningkatkan aktivitas fagositosis dan produksi sitokinin, mengaktivasi sistem imunitas seluler dan humoral, meningkatkan aktivitas anti mikroba dari sel mononuklear dan neutrofil serta meningkatkan aktivitas fungsional dari makrofag. Tujuan penulisan artikel ilmiah ini adalah mengkaji potensi jamur konsumsi di Indonesia sebagai imunomodulator guna menjaga sistem imun dalam menghadapi covid-19. Metode penulisan yang digunakan didasarkan pada kajian beberapa literatur seperti hasil penelitian relevan skripsi, jurnal-jurnal baik nasional maupun internasional kemudian diambil ringkasan dari sumber tersebut dan di jadikan satu menjadi bahan bacaan. Simpulan dari artikel ilmiah ini yaitu jamur konsumsi di Indonesia mengandung zat aktif β-glucan, asam ganoderik, triterpenoid, dan lentinan yang memiliki efek imunomodulator sehingga berpotensi dapat menekan penyebaran virus covid-19.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-5id_ID
dc.titlePotensi Jamur Konsumsi di Indonesia sebagai Imunomodulator Guna Menjaga Sistem Imun dalam Menghadapi Covid-19id_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record