Show simple item record

dc.contributor.authorSubiakto, Toni
dc.contributor.authorAl-Ghozali, Habib Khirzin
dc.contributor.authorJumadi, J
dc.date.accessioned2020-12-10T04:36:50Z
dc.date.available2020-12-10T04:36:50Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.citationElizabeth Howell (2017-08-15). These Satellites Will Watch the 2017 Total Solar Eclipse from Space Space.com Toni Subiakto (2008) Desain dan Rancang Bangun Instrument Pendeteksi ozon Permukaan Sistem Logger dari Sensor ECC Ozonesonde dari Prosiding Seminar Instrumentasi Berbasis Fisika 2008 Gedung ITB, 28 Agustus 2008 Editor : Mitra Djamal, Suparno Satira, ISBN 978-979-96520-4-1 Hal : 145 – 149 Toni Subiakto (2015) Selisih Rerata Radiasi Matahari Bulanan Musim Panas dan Hujan Hasil Observasi Tahun 2015 di Balai LAPAN Pasuruan, Jurnal Isu-Isu Kontemporer Sains Lingkungan dan Inovasi. (Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016 – 05 – 21) Toni Subiakto (2016) Dampak Gerhana Matahari Sebagian (GMS) Tanggal 9 Maret 2016 terhadap Perilaku Data Radiasi Hasil Observasi LAPAN Pasuruan Wasis, Irianto dan Sugeng Yuli. (2008) Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Wang, Qian-shen, Yang, Xin-she, Chuan-zhen, Guo, Hong-gang, Liu, Hong-chen, Hua, Chang-chai (2000). Precise Measurement of Grafity Variations During a Total Solar Eclipse Physical Review D. 62 (4) “JSC Digital Image Collection” NASA Jhonson Space Center. January 11, 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 4, 2012. Diakses tanggal January 15,2012 Solar Eclipse (2015) Impact Analysis hal 3, 6-7, 13 European Network of Transmission Sytem Operators for Electricity, 19 Februari 2015. Accessed : 4 March 2015.id_ID
dc.identifier.issn2685-8770
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12260
dc.description.abstractGerhana matahari cincin merupakan fenomena alam langka yang terjadi secara periodik, sehingga moment seperti ini tidak akan dapat dinikmati sewaktu-waktu. Saat terjadi GMC posisi matahari, bulan dan bumi berada pada garis lurus, dimana posisi bulan berada diantara matahari dan bumi. Dalam pengamatan GMC tersebut LAPAN Pasuruan memasang beberapa teleskop portabel dan merekam data radiasi matahari menggunakan alat Automatic Weather Station (AWS). Pengambilan data radiasi matahari untuk proses analisa pada pukul : 11.00 wib. – 14.30 wib. Ketika memasuki fase awal GMC, saat GMC dan akhir GMC, pada satu hari sebelum, saat dan setelah GMC dalam kondisi tanggal : 25 Desember 2019 (min : 32 w/m2, max : 909 w/m2 , jml : 24.685 w/m2) tanggal 26 Desember 2019 (min : 218 w/m2, max : 608 w/m2, jml : 15.419 w/m2) tanggal 27 Desember 2019 (min : 50 w/m2, max : 955 w/m2, jml : 23.592 w/m2) dengan nilai prosentase = (( jml/Σjml)x100%) maka didapat nilai prosentase pada (tgl 25 = 38,75%, tgl 26 = 24,21%, tgl 27 = 37,04%) hasil analisa menyimpulkan dampak dari fenomena GMC terhadap perilaku data radiasi matahari mengalami perubahan sebagai berikut : nilai minimal mengalami kenaikan dari biasa dibandingkan data jam yang sama pada satu hari pra dan pasca GMC jumlah radiasi tanggal 26 Desember 2019 mengalami penurunan dibandingkan data pada tanggal 25 atau 27 Desember 2019.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-5id_ID
dc.titleDampak Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) terhadap Perilaku Data Radiasi Matahari Hasil Observasi Lapan Pasuruan (26 Desember 2019)id_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record