Penurunan Kadar Kromium (VI) pada Limbah Batik Desa Giriloyo Imogiri menggunakan Serbuk Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)
Abstract
Limbah batik adalah air yang dihasilkan dari proses pewarnaan dan pembilasan kain batik. Limbah batik yang ada saat ini tidak disertai dengan pengelolaan yang baik sehingga dapat menyebabkan penurunan mutu lingkungan. Limbah batik mengandung logam kromium pada air dan sedimen. Salah satu cara mengatasi limbah batik adalah dengan adsorbsi menggunakan bagian tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh serbuk eceng gondok terhadap penurunan kadar kromium (VI) pada limbah batik di Desa Giriloyo Imogiri. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 1.5 liter air limbah batik. Batang eceng gondok dikeringkan dan dihaluskan dan diayak. Optimasi berat serbuk eceng gondok dilakukan dengan variasi 100 mg, 200 mg, 300 mg dan 400 mg dalam 25 mg/L larutan kromium, Optimasi waktu kontak dilakukan pada larutan kromium 25 mg/L ditambah dengan 200 mg serbuk eceng gondok dengan variasi waktu 30, 60, 90 dan 120 menit. Penurunan prosentase kadar kromium pada limbah batik dilakukan dengan menambahkan 200 mg serbuk eceng gondok dalam 100 ml sampel air limbah yang diinkubasi selama 60 menit. Pengukuran kadar kromium (VI) dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian serbuk eceng gondok menyebabkan penurunan kadar kromium (VI) sebesar 0.066 mg/L.