dc.identifier.citation | Asnil, Habibullah, Husnaini, I., & Eliza, F. (2019). Upaya Peningkatan Kompetensi Dasar Listrik Siswa SMK Melalui Pembuatan Catu Daya Variable. Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional (JTEV) Volume 5(1), 57-63. Diakses dari http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jtev/article/ view/104848 Asuhadi, S. et. al. (2018). Laporan Akhir Tahun Rancang Bangun Teknologi Konservasi Sumber Daya Laut. Wakatobi: Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan BRSDMKP KKP. Haris, A., Omar, S.B.A., & Kurniawan, D. (2011). Studi Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Goniopora stokesii (Blainville, 1830) Menggunakan Teknologi Biorock. Prosiding “Bringing the Better Science for Better Fisheries and the Better Future” Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Volume(1), 11-19. Diakses dari http://repository.unhas.ac.id/ handle/123456789/1284 Kondisi Geografis Daerah. (2013). Diakses dari http://www.wakatobikab.go.id/statik/geografi. daerah / kondisi.geografi.daerah.html Lubis , S.B. et. al. (2016). Pedoman Rehabilitasi Bambu Laut (Isis hippuris) dengan Metode Transplantasi. Diakses dari https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/KKHL/PEDOMAN/Pedoman%20Rehabilitasi%20Bambu%20Laut.pdf Nasution, M. (2019). Kajian Tentang Hubungan Deret Volta dan Korosi serta Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-Hari. Prosiding Seminar Nasional Teknik SEMNASTEK UISU 2019 Volume 2(1), 251-254. Diakses dari https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/semnastek/ article/view/1322/1026 Ndahawali, D.H., Hamel, S., Barokah, & Ticoalu, D. (2016, Juni). Rancang Bangun Struktur Biorock Dengan Sumber Energi Tenaga Surya. Buletin Matric Volume 13(1), 3-11. Prastika, W., Hastuti, R., & Haris, A. (2009). Pengaruh Ligan KCN pada Proses Elektrolisis untuk Pengambilan Logam Perak Dari Limbah Cair Fotografi (Skripsi). Semarang: Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro. Pujiyatmoko, H., Facta, M., & Warsito, A. (2014). Perancangan Catu Daya DC Terkontrol Untuk Rangkaian Resonansi Berbasis Kumparan Tesla. Transient, Volume 3(3), 271-276. DOI: https://doi.org/10.14710/transient.3.3.270-276 Rancak, G.T. 2010. Analisis Efektivitas Intervensi Biorock terhadap Konservasi Terumbu Karang di Dusun Jambianom, Lombok Utara. Surabaya: Program Studi Ilmu Dan Teknologi Lingkungan Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga. Diakses dari https://www.academia.edu/6200719/Analisis_Efektivitas_Intervensi_Biorock_ terhadap_Konservasi_Terumbu_Karang_di_Dusun_Jambianom_Kabupaten_Lombok_Utara?auto=download Sudarto, D.W. (2007). Pengujian Koefisien Transmisi pada Model Pemecah Gelombang Tenggelam dari Struktur Akresi Mineral (Tugas Akhir/Skripsi). Bandung: Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung. Syarifuddin, A.A. (2011). Studi Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Karang Acropora formosa (Veron & Terrence, 1979) Menggunakan Teknologi Biorock di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar (Skripsi). Makassar: Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Zamani, N.P., Bachtiar, R., Maduppa, H.H., Adi, J.W., Isnul, J., Iqbal, M., & Subhan, B. (2010). Study on Biorock® Technique Using Three Different Anode Materials (Magnesium, Aluminum, and Titanium). E-Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Volume 2(1), 1-8. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/322225321_Study_on_Biorockr_ Technique Using_Three_Different_Anode_Materials_Magnesium_Aluminum_and_ Titanium Zamani, N.P., Rakhmat, A., Wahyu, J., Maduppa, H.H., Bachtiar, R., & Subhan, B. (2007). Rekayasa Teknologi Akresi Mineral (Mineral Acretion) dalam Upaya Rehabilitasi Habitat Karang yang Artistik dan Ramah Lingkungan. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Diakses dari https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6615 | id_ID |
dc.description.abstract | Nilai ekonomis bambu laut (Isis hippuris) sebagai bahan baku farmasi dan bahan campuran pembuatan keramik porselin sehingga banyak diperdagangkan dan diekspor ke Eropa, Amerika, dan sebagian Asia terutama Cina (Tiongkok) memicu terjadinya eksploitasi biota ini secara masif. Imbasnya, ancaman kerusakan terumbu karang dan menurunnya populasi bambu laut pun terjadi, sehingga perlu upaya konservasi terhadap biota ini. Seirama dengan hal tersebut, teknologi akresi mineral terbukti bisa memberi kontribusi signifikan dalam mempercepat pertumbuhan karang. Kesamaan sifat yang dimiliki oleh material pembentuk terumbu karang dan material hasil dari teknologi akresi mineral menyebabkan struktur ini cocok digunakan sebagai media pertumbuhan buatan untuk terumbu karang. Berdasarkan latar belakang ini, maka dibuatlah rumusan tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu membuat desain teknologi akresi mineral pada skala eksitu sebagai upaya konservasi bambu laut melalui penyiapan bibit bambu laut dengan struktur yang kokoh sebelum ditanam di laut. Metode penanaman biota ini dilakukan melalui dua tahap yaitu penanaman bibit pada struktur katoda teknologi akresi mineral bentuk puzzle di akuarium dan penanaman bibit hasil perlakuan tahap pertama di laut lepas. Instalasi substrat beton bentuk puzzle ditambahkan untuk memperkuat struktur dimana biota tersebut ditanam. Seluruh metode tersebut dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan baku dalam kegiatan perekayasaan sesuai petunjuk teknis jabatan fungsional perekayasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Hasil yang diperoleh berupa desain teknologi akresi mineral untuk upaya konservasi bambu laut secara eksitu yang terdiri dari desain konseptual, desain power supply, desain anoda dan katoda, dan desain substrat. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu desain teknologi akresi mineral untuk upaya konservasi bambu laut secara eksitu telah berhasil dibuat dengan menggunakan anoda platina, katoda besi bentuk puzzle, dan keluaran power supply berupa tegangan listrik sebesar 12 Volt atau 24 Volt dan arus listrik sebesar 2,3 Ampere. | id_ID |