Pengaruh Aromaterapi terhadap Tingkat Kelelahan (Fatigue) pada Pasien Gagal Ginjal yang Menjalani Terapi Hemodialisa
View/ Open
Date
2020-10Author
Auliasari, Bunga Mahardika
Maliya, Arina
Metadata
Show full item recordAbstract
Gagal ginjal kronik meruapakan salah satu gangguan pada ginjal yang bersifat irreversibel dan masalah kesehatan yang tersebar luas dengan lebih dari 500 juta orang di dunia menderita gagal ginjal kronik. Hemodialisis masih sebagai terapi utama dalam penanganan gangguan ginjal kronik, namun memiliki dampak bervariasi, diantaranya komplikasi intradialisis, efek hemodialisis kronik berupa fatigue. Fatigue adalah perasaan subyektif yang tidak menyenangkan berupa kelelahan, kelemahan, dan penurunan energi dan merupakan keluhan utama pasien dengan dialisis (prevalensinya mencapai 60-97%). Fatigue yang dialami oleh pasien yang menjalani terapi hemodialisa dapat mempengaruhi kualitas dan kelangsungan hidup. Salah satu cara untuk mengurangi fatigue secara non farmakologi adalah dengan aromaterapi. Minyak lavender dengan kandungan linalool-nya adalah salah satu minyak aromaterapi yang banyak digunakan saat ini, baik secara inhalasi (dihirup) ataupun dengan teknik pemijatan pada kulit. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap kelelahan (fatigue) pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa. Metode penelitian yang digunakan adalah literatur review. Pembahasan literatur ini menghasilkan temuan dari lima jurnal yang sesuai untuk dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi secara inhalasi mampu mengurangi tingkat kelelahan (fatigue) pada pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisa dibandingkan dengan tindakan non-farmakologi lainnya. Kesimpulan efek samping dari terapi hemodialisa dapat dikurangi baik secara farmakologi maupun non-farmakologi, salah satunya dengan aromaterapi.