Literatur Review: Analisis Penanganan Stroke Iskemik di Instalasi Gawat Darurat Tahun 2016-2020
Abstract
Latar belakang: World Health Organization (WHO) menetapkan definisi stroke sebagai 'tanda klinis fokal yang berkembang pesat (atau global) gangguan fungsi otak, berlangsung lama lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian karena penyebab vascular. Pada tahun 2013, stroke merupakan penyebab kematian terbanyak kedua (11,8% dari semua kematian) di seluruh dunia, setelahnya penyakit jantung iskemik (14,8% dari semua kematian). Saat iskemik, jaringan otak tidak mendapat pasokan darah, oksigen dan nutrisi. Jaringan otak sangat sensitif terhadap perubahan ini, dan jendela terapi yang diperlukan untuk mencegah iskemia reversibel menjadi infark irreversibel adalah sempit, sehingga penanganan stroke harus cepat dan tepat untuk mencegah mobiditas dan mortalitas. Metode: Penyusunan pelaporan artikel dengan mengumpulkan database jurnal – jurnal terakreditasi melalui google schoolar dan PubMed, kemudian database tersebut diinklusi sesuai tema, sampel dan intervensi. Hasil: Dari kasus yang terkumpul jenis kelamin perempuan dan laki-laki memiliki jumlah yang sama, semua pasien memiliki tekanan darah <185/110 mmHg, dan onset 1-2 jam. Semua pasien mendapatkan terapi antikoagulan dan efek antikoagulan kecuali pada kasus keempat. Pembahasan: Pemberian intervensi di IGD pada kasus stroke iskemik harus dilakukan dengan cepat dan tepat, karena pada kasus stroke memiliki “jendela waktu” yang singkat untuk mencegah kecacatan dan kematian. Intervensi yang efektif dalam penatalaksanaan stroke di IGD adalah monitoring tekanan darah, terapi antikoagulan, efek antikoagulan dan trombolisis.