dc.identifier.citation | Azrianoor, A. (2014). Pemahaman Norma Berlalu Lintas Pada Siswa Sman 7dan SMKN 5 Banjarmasin. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 4(7) Cooper, D. R. & Pamela S. S. (2001), Busines Research Methods, Edisi 11. Dephup. (2009). Undang Undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan (LLAJ). Djarwanto & Subagyo, F. (2007). Statistik Induktif. Yoyakarta: BPFE-Yogyakarta Ghozali, I. (2006). Statistik Nonparametrik. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Hasan, R., & Faisal, F. (2018). KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMK NEGERI 2 KOTA TERNATE. Jurnal GeoCivic, 1(1). Kirono, C. (2013). Meujudkan Keselamatan Jalan oleh Pengendara Sepeda Motor Melalui Pembenahan Sektor Hilir. Korlantas Polri. Kordelia, C. D., Yossyafra, Y., & Kurniati, T. (2014). MODEL KECELAKAAN LALULINTAS BERDASARKAN KORELASI POPULASI, TINGKAT PEMAHAMAN PENGGUNA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN KENDARAAN DI KOTA BESAR, SEDANG DAN KECIL SUMATERA BARAT. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 10(1), 22-31 Hidayati, N., & Erwanda, A. (2019). ANALISIS PERILAKU LALU LINTAS PENGGUNA JALAN DI SEKITAR SIMPANG GENDENGAN. Journal of Indonesia Road Safety, 2(1), 11-20. Palenewen, S. C. N., Timboeleng, J. A., & Jansen, F. (2014). Pemodelan Matematis Kejadian Kecelakaan di Ruas Jalan AA Maramis Kota Manado. Jurnal Ilmiah Media Engineering, 4(4). Permenhub PM 12 tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang digunakan untuk Kepentingan Masyarakat. Pitasari, A. D. (2009). Analisis sikap pengemudi angkutan umum terhadap aspek keselamatan berkendara di jalan raya (Studi kasus pada pengemudi mikrolet T19 dengan trayek terminal Pinang Ranti Depok). Raj, C. P., Datta, S. S., Jayanthi, V., Singh, Z., & Senthilvel, V. (2011). Study of knowledge and behavioural patterns with regard to road safety among high school children in a rural community in Tamil Nadu, India. Indian Journal of Medical Specialities, 2(2), 110-113. Sadono, S. (2018). BUDAYA TERTIB BERLALU-LINTAS: Kajian Fenomenologis atas Masyarakat Pengendara Sepeda Motor di Kota Bandung. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(3). Sugiyanto, G., & Santi, M. Y. (2016). Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas dan Pendidikan Keselamatan Berlalulintas Sejak Usia Dini: Studi Kasus di Kabupaten Purbalingga. Semesta Teknika, 18(1), 65-75. Widianingsih, N. (2019, Juli 30). 93.076 Kecelakaan libatkan pelajar, Kemenhub targetkan turun 50 persen. (J. T. Rahayu, Interviewer). Widjajanti, E. (2012).Pengembangan Materi Pendidikan Keselamatan Berlalu Lintas untuk Anak, Prosiding Simphosium Internasional Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT) 15. Bekasi: Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD)Jawa Barat. | id_ID |
dc.description.abstract | SMA Negeri 2 Cepu yang belokasi di Jl. Randublatung KM. 5, Cepu, Mernung, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Secara geografis, lokasi SMA tersebut jauh dari pusat kegiatan (Central Bussiness District) di Kota Cepu, sehingga mayoritas sisiwa menggunakan kendaraan pribadi berupa sepeda motor. Sebagian besar siswa di SMA tersebut mengggunakan kendaraan pribadi sepeda motor menuju ke Sekolah. Kegiatan sosialisasi terkait pemahaman etika berlalu lintas masih belum efektif dan perlu secara terus-menerus untuk digalakkan untuk mengurangi angka kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model matematis kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar khususnya di SMA N 2 Cepu ditinjau dari aspek pemahaman etika dan tata cara berkendara terhadap angka kecelakaan. Jumlah responden dalam penelitian ini menggunakan jumlah sampel besar sebanyak 30 responden yang tersebar kelas IPA dan IPS. Analisa dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 20. Pengujian data menggunaan uji validitas dan reliabilitas dan koefisien determinasi. Pengambilan data dilakukan secara online melalui metode kuersioner dengan mendistribusikan item pertanyaan terkait pemahaman berkendara dan etika berlalu lintas. Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan angka signifikansi < 0,005 sehingga instrume npertanyaan layak digunakan, sedangkan hasil uji reliabilitas menunjukkan angka Conbarch Alpha > 0,7, maka variabel layak uji. Hasil pemodelan siswa kelas IPA adalah Y= 2,796 – 0,112X1 + 0,222X2 dengan nilai R2 = 0,19 %, pemodelan kelas IPS menghasilkan persamaan Y = 5,363 – 0,060 X1 – 0,219X2 dengan nilai R2 = 0,10 %. Dari pemodelan matematis tersebut, dapat diketahui bahwa nilai R2 masih sangat rendah, sehingga masih ada faktor lain yang mempengaruhi selain pemahaman etika berlalu lintas dan tata cara berkendara yang mempengaruhi angka kecelakaan lalu lintas dikalangan pelajar SMA N 2 Cepu. | id_ID |