dc.description.abstract | Latar belakang: Jamur entomopatogen merupakan bioinsektisida yang telah digunakan secara
luas di bidang pertanian yang juga berpotensi untuk menjadi salah satu jalan keluar bagi
permasalahan resistensi insektisida dalam upaya pengendalian nyamuk vektor penyakit seperti
malaria, demam berdarah dengue, filariasis, chikungunya, dan lain-lain. Tujuan penulisan
yaitu untuk mendapatkan dan memberikan informasi seputar implementasi IJEN (Infeksi Jamur
Entomopatogen pada Nyamuk. Metode: tulisan ini merupakan studi literature tentang IJEN baik
dari proses infeksi, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi, formulasi
sediaan dan bahan carrier, lokasi dan cara eksplorasi, proses isolasi, perbanyakan dan
perkembangbiakan, peluang produksi, metode implementasi serta hambatan dan tantangan dari
implementasi IJEN. Hasil: Implementasi IJEN dipengaruhi oleh faktor lingkungan (suhu,
kelembaban, curah hujan, sinar matahari), kerapatan, viabilitas, usia dan nutrisi pertumbuhan
jamur entomopatogen, jenis bahan carrier, karakteristik bionomic dari spesies nyamuk target.
Produksi yang mudah, kapasitas produksi yang tinggi, penggunaan aman bagi lingkungan dan selektif serta risiko resistensi yang rendah merupakan kelebihan dari jamur entomopatogen
sebagai bioinsektisida. Berbagai sediaan dan metode implementasi IJEN baik spray pada
lingkungan, penggunaan ovitrap dan cara lainnya dapat diterapkan dengan memperhatikan
karakteristik bionomic spesies nyamuk target. Kesimpulan: Penelitian tentang efektifitas jamur
entomopatogen komersial, bahan carrier yang efektif dan lebih efisien serta produk dan metode
implementasi yang efektif dan praktis sesuai dengan bionomik spesies nyamuk merupakan
tantangan bagi penelitian lebih lanjut guna penerapan penggunaan jamur entomopatogen
sebagai bioinsektisida pengendali nyamuk vektor penyakit di lapangan. | id_ID |