dc.description.abstract | Sumatera Barat masih merupakan provinsi dengan angka kejadian DBD
(Demam Berdarah Dengue) tinggi pada tahun 2014 didapatkan 18 dari 19
kabupaten/kota terjangkit demam berdarah dengue. Ditemukan 2.328 kasus dengan
10 jumlah kasus meninggal. Kementerian Kesehatan pada Tahun 2015 melakukan
penelitian tentang Pemetaan Status Kerentanan Nyamuk Aedes Aegypti di
Indonesia, salah satunya adalah Provinsi Sumatera Barat. Tujuan mengetahui pola
distribusi rumah dan house index jentik Ae. Aegypti 3 (tiga) daerah endemis di
Sumatera Barat sehingga dapat mengetahui risiko penularan DBD di wilayah
tersebut. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain
crossectional. Lokasi penelitian di 3 RW (Rukun Warga) endemis tertinggi di Kota
Bukit tinggi, Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Barat. Sampel survei berupa 100
rumah warga di masing masing RW. Hasil menunjukkan bahwa HI (House Index)
didapatkan terendah 36% di Pesisir Selatan dan tertinggi 53% di Kota Padang.
Secara keruangan dianalisis dengan NNI (Nearest Neighbourhood Index)
diidentifikasi berpola mengelompok yaitu 0,41 di Pesisir Selatan dan Tertinggi 0,69
di Kota Bukit Tinggi. Secara statistik menunjukkan korelasi positif yang kuat
dengan r sebesar 0,67. Kesimpulan semakin mengelompok pemukiman maka semakin tinggi HI. Saran Perlunya promosi kesehatan dalam peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengendalikan DBD dengan 3M Plus dan pelatihan entomologi tenaga kesehatan daerah. | id_ID |