dc.description.abstract | Sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan dapat memberikan
kenyamanan dan menyehatkan bagi pengguna. Penghawaan yang
baik dapat dicapai dengan cara merancang bentuk elemen-elemen
dan detail arsitektur yang bertujuan mengoptimalkan aliran udara
yang sejuk. Objek penelitian ini adalah Masjid Jannatul Firdaus yang
berada di Kampung Batik Laweyan yang merupakan kawasan yang
terkenal dengan tempat wisata yang telah berkembang dengan
pesat. Dalam masa new normal ini tidak sedikit pengunjung yang
menyambangi Kawasan Kampung Batik untuk berwisata, maka
dibutuhkan fasilitas penunjang yang salah satunya adalah masjid
yang memenuhi syarat kenyamanan termal dan protokol kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar penghawaan
alami yang baik dimasa pandemi pada Masjid Jannatul Firdaus.
Penelitian menggunakan metode kuantitatif – kualitatif diskriptif
dalam menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Masjid Jannatul Firdaus memiliki suhu rata-rata sebesar 28,3°C,
dengan kelembaban sebesar 76,2% dan kecepatan angin 0 m/s. Hal
ini mengindikasikan bahwa kondisi termal pada Masjid Jannatul
Firdaus belum memenuhi standar kanyamanan termal yang
mempunyai suhu melebihi 27,1°C, dan tingkat kelembaban lebih dari
70% serta harus mempunyai kecepatan angin sebesar 0,2m/s –
2m/s. Dengan kondisi ini maka Masjid Jannatul Firdaus tidak
memenuhi standar penghawaan alami yang baik dimasa pandemi
dan memiliki penghawaan alami yang tidak baik bagi kesehatan
penggunanya. | id_ID |