HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN MALAM DAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA PUTRI
View/ Open
Date
2021-02Author
Firmanurochim, Wisnu
Romadhon, Yusuf Alam
Mahmuda, Iin Novita Nurhidayati
Dasuki, Mohammad Shoim
Metadata
Show full item recordAbstract
Prevalensi obesitas di Indonesia pada anak umur 5-12 tahun 10.7 % pada laki-laki dan 7.7 %
pada perempuan. Remaja yang berada dalam usia 15-18 tahun, merupakan salah satu populasi yang
rentan terhadap sindrom makan malam dan perilaku makan menyimpang. Stres diartikan sebagai kondisi
tekanan atau gangguan mental dan emosional, tingkat keparahan stres ini akan berpengaruh pada pola
makan yang tidak normal yang dapat menyebabkan obesitas. Untuk mengetahui hubungan antara
kebiasaan makan malam dan tingkat stres terhadap obesitas remaja putri. Penelitian menggunakan
desain penelitian cross sectional dan dilakukan pada bulan November 2019. Besar subjek penelitian
adalah 60 remaja yang diambil dengan teknik systematic random sampling. Pengambilan data kebiasaan
makan malam dengan kuesioner SQ-FFQ, pengambilan data tingkat stres dengan kuesioner DASS
(Depression Anxiety and Stres Scale) dan pengambilan data obesitas dengan alat ukur Antropometri.
Data dianalisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi
logistik. Hasil uji chi-square didapatkan terdapat hubungan antara kebiasaan makan malam terhadap
obesitas (p=0.002) dan terdapat hubungan tingkat stres terhadap obesitas (p=0.016). Hasil uji
regresi logistik didapatkatkan hasil terdapat hubungan antara kebiasaan makan malam terhadap
obesitas (p=0,003) dan terdapat hubungan antara tingkat stres terhadap obesitas (p=0,025).