Show simple item record

dc.contributor.authorTiaranisa, T
dc.contributor.authorSaputra, Andika
dc.date.accessioned2021-08-30T05:26:04Z
dc.date.available2021-08-30T05:26:04Z
dc.date.issued2021-02
dc.identifier.issn2721-8686
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12648
dc.description.abstractReduksi fungsi masjid yang pada awalnya mewadahi ibadah mahdah dan ghairu mahdah kini hanya terbatas pada ibadah mahdah saja. Reduksi fungsi masjid yang terjadi terus menerus ini dikhawatirkan akan menghilangkan peran masjid di dalam masyarakat. Lokasi masjid yang sering ditempatkan sebagai pusat sebuah permukiman (kota), sebagai salah satu elemen arsitektur, tidak terlepas dari fungsi dan manusia yang menggunakannya. Salah satu sistem tata ruang yang menjadikan masjid sebagai salah satu elemen utamanya adalah Catur Gatra Tunggal (empat elemen menjadi satu kesatuan) yang terdiri atas keraton, masjid, pasar, dan alun-alun. Sistem tata ruang ini dapat ditemui pada kerajaan Islam di Jawa, salah satunya kota Surakarta. Seiring berjalannya waktu, hubungan di antara keempat elemen tersebut mengalami perubahan sehingga diperlukan kajian lebih lanjut tentang hubungan spasial antara masjid dan elemen di sekitarnya agar fungsi masjid sebagai wadah ibadah mahdah dan ghairu mahdah dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan spasial di antara Masjid Agung, Pasar Klewer, dan permukiman Kauman di Surakarta di masa kini. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan penekanan kepada proses observasi dan wawancara. Hasil pengumpulan data akan menggambarkan perubahan hubungan spasial yang terjadi di antara Masjid Agung, Pasar Klewer, dan permukiman Kauman.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021id_ID
dc.titleHubungan Spasial Masjid Agung, Pasar Klewer, dan Permukiman Kauman di Masa Kiniid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record