dc.description.abstract | Perkembangan teknologi di jaman modern ini telah merbambah ke berbagai lini kehidupan, termasuk ke
dalam dunia konstruksi. Salah satu teknologi yang membantu para praktisi dalam memenuhi tuntutan
tersebut adalah Building Information Modeling (BIM). Yulyardi (2018) menjelaskan bahwa pada metode
konvensional terjadi pemborosan sekitar 10 % pada material, 40 % proyek mengalami over budget, 30%
proyek mengalami pengerjaan ulang, dan hampir 90% proyek mengalami keterlambatan. Penelitian ini
menggunakan mixed method, yakni metode kuantitatif dan metode kualitatif. Data yang digunakan
untuk analasis kuantitatif merupakan data berupa gambar struktur dan RAB Gedung Vokasi UNY
Kampus Wates, yang kemudian di modelkan dan dihitung ulang volume strukturnya dengan menerapkan
konsep BIM dengan bantuan software Tekla Structures 2020 yang kemudian hasilnya dibandingkan
dengan quantity takeoff metode konvensional. Sedangkan metode kualitatif dilaksankan dengan
melakukan wawancara semi terstruktur kepada praktisi BIM. Berdasarkan studi kasus yang
membandingkan metode konvensional dan metode BIM, penerapan konsep BIM dapat meningkatkan
akurasi volume pekerjaan pada pekerjaan rabat beton, beton ready mix, besi tulangan, dan tulangan
wiremesh #8 secara berurutan sebesar -29,03 %, -3,64 %, -10,63 %, dan -4,80 %. Menggunakan BIM juga
memiliki keunggulan yakni pekerjaan menjadi lebih cepat, perhitungan lebih akurat, serta memudahkan
komunikasi dan integrasi. | id_ID |