Show simple item record

dc.contributor.authorWindradini, Frisky Lutfia
dc.contributor.authorMubarokah, Ameilia Inantia
dc.contributor.authorMaharani, Julistya Widya
dc.contributor.authorLusiawati, Ratna
dc.date.accessioned2021-10-21T03:52:53Z
dc.date.available2021-10-21T03:52:53Z
dc.date.issued2021-02
dc.identifier.issn2721-2882
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12793
dc.description.abstractPPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat non-reversibel progresif atau reversibel parsial. PPOK merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di seluruh dunia yang disebabkan oleh merokok dan paparan gas beracun, yang kemudian akan menimbulkan inflamasi, kerusakan jalan nafas dan parenkim paru, yang berakibat pada keterbatasan aliran jalan napas. Kematian akibat PPOK menduduki peringkat ke-4 dunia saat ini dan WHO (World Health Organization) memperkirakan kematian akibat PPOK akan menjadi peringkat ketiga, setelah penyakit jantung koroner dan stroke pada tahun 2020. Pasien biasaya datang dengan keluhan sesak nafas yang berat saat melakukan aktivitas dan batuk berulang yang disertai produksi dahak. Tatalaksana pada PPOK secara medikamentosa menggunakan obat bronkodilator dan nonmedikamentosa dengan fisioterapi dada. Fisioterapi dada merupakan salah satu program fisioterapi yang bermanfaat untuk beberapa kasus respirasi akut dan kronis, pada PPOK dapat membantu meningkatkan proses penyembuhan secara efektif dan efisien. Fisioterapi dada dapat membantu mengurangi sekret di saluran pernapasan, meningkatkan fungsi pernapasan, dan mencegah kolaps paru-paru.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProceeding Book National Symposium and Workshop Continuing Medical Education XIVid_ID
dc.titleFISIOTERAPI DADA PADA PENDERITA PPOKid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record