dc.description.abstract | Pre-diabetes merupakan kondisi seseorang dengan kadar glukosa darah yang lebih dari
normal (toleransi glukosa terganggu) namum belum memasuki kategori diabetes melitus. Proporsi
TGT sebanyak 30,8%. Perubahan gaya hidup dan era modern mengakibatkan terjadinya
perubahan pola makan yang merujuk pada pola makan tinggi lemak, kolesterol tetapi rendah serat
dan teknologi sarana transportasi membuat seseorang lebih cenderung untuk memiliki aktivitas
yang rendah dan remaja memiliki risiko tinggi untuk terjadinya gangguan gizi. Proporsi konsumsi
makanan tinggi lemak 60,3% dan proporsi aktivitas fisik kurang 25,2%. Tujuan penelitian
menganalisis hubungan aktivitas fisik dan asupan lemak dengan toleransi glukosa terganggu pada
remaja SMA. Desain penelitian observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah
sampel sebanyak 58 sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan systematic random
sampling. Hasil penelitian menunjukan nilai p=0,846 yang menyatakan tidak terdapat hubungan
antara asupan lemak dengan toleransi glukosa terganggu, namun terdapat hubungan antara
aktivitas fisik p=0,000 OR (49,08) 95% CI (8,974-268,45) dengan toleransi glukosa terganggu
pada remaja. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan aktivitas fisik dengan toleransi glukosa
terganggu dan tidak terdapat hubungan asupan lemak dengan toleransi glukosa terganggu pada
remaja SMA. | id_ID |