Show simple item record

dc.contributor.authorKhaerudin, Dian Noorvy
dc.date.accessioned2012-05-05T02:20:09Z
dc.date.available2012-05-05T02:20:09Z
dc.date.issued2006-09
dc.identifier.citationAsaad Y. Shamseldin, Kieran M. O’Conner, G.C. Liang. (1997). Methods for Combining the outputs of Different Rainfall – Runoff Models. Journal of Hydrology. Arsyad, Sitanala. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press Asdak Chay, Ir. (1995). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gajah Mada Pressq Fayez A. Abdulla, Dennis P. Lettenmaier. (1997). Application of Regional Parameter Estimation Schemes to Stimulate The Water Balance of a Large Continental River. Journal of Hydrology Fetter, C.W. (1994). Applied Hidrogeology. Third Edition. Prentice – Hall, Inc. A Simon and Schuster Company Englewood Clitts, New – Jersey. John H. Garland. (1992). Water Supply for Domestic and Industrial Uses. Articles. University of Illinois Mock. F.J. (1973). Land Capability Appraisal Indonesia. Water Availability Appraisal. Report Prepared For The Land Capability Appraisal Project., Food and Agricultural Organization of The United Nations., Bogor Indonesia. Nandakumar, N. (1997) Uncertanly in Rainfall – Runoff Model Simulators and The Implications for Predicting the Hydrologic Effect of Land-Use Change. Journal of Hydrology. Nippon. Koei, LTD. (2001). Comprehenship Development and Management Plant (CDMP) Studi for Bengawan Solo River Basin Under and Lower River Improvement Project. Samin. (1997). Analisis Potensi dan Pengembangan Sumberdaya Air Studi Kasus: DAS Citarum Hulu – Saguling. Tesis Teknik Sipil ITB Bandung. Sri Harto Br. (1993). Analisis Hidrologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Soemarto, C. D. (1986). Hidrologi Teknik. Surabaya: PT Usaha Nasional Sosrodarsono, Suyono dan Takeda, Kensaku. (1980). Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: PT Pradnya Paramita Soewarno. (1995). Hidrologi, Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisis Data. Bandung: Penerbit Nova Seyhan, Ersin. (1990). Dasar-dasar Hidrologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Wilson, E.M. (1993). Hidrologi Teknik. Bandung: Institut Teknologi Bandung Wani Hadi Utomo. (1989). Konservasi Tanah di Indonesia (Suatu Rekaman dan Analisa). Jakarta: W. Rajawali Zen M. Kadir. (1999). Studi Keseimbangan Air dan Prediksi Potensi Air Tanah Terhadap Kebutuhan Air Bersih di Kotamadya Bandar Lampung. Tesis Rekayasa Pertambangan Hidrogeologi ITB Bandung.en_US
dc.identifier.issn1907-4026
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1382
dc.description.abstractKajian potensi ketersediaan air ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hidrologi secara global. Sasaran akhir, agar dapat mengetahui potensi air permukaan dimasa yang akan datang sebagai pola pengembangan sumberdaya air. Pendekatan, secara garis besar, yang digunakan untuk memperkirakan potensi sumberdaya air terutama air permukaan adalah secara kuantitatif dengan melakukan kajian pada data yang tersedia Unsur utama dalam pengembangan sumberdaya air yaitu curah hujan dan debit yang merupakan variabel penting. Distribusi besaran curah hujan tersebut sangat tergantung pada topografi, morfologi, kemiringan, dan angin yang mempengaruhi iklim kepulauan Indonesia baik data hujan, data debit dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil analisis data hujan, menggambarkan terjadinya defisit potensi air dan terjadinya kekurangan air, sehingga persediaan air dari potensi hujan tidak dapat diandalkan. Untuk debit air sungai yang melewati Kabupaten Gresik bukan hanya berasal dari limpasan air hujan (proses water balance), tetapi berasal dari pasang air laut yang masuk ke sungai Bengawan Solo pada bulan-bulan tertentu dan berasal dari limpahan debit hulu dan tengah sungai Bengawan Solo. Iklim berpengaruh berhadap kondisi potensi sumberdaya air, yang sumber utamanya dari hujan. Berdasarkan beberapa asumsi yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan daerah, didapat ketersediaan air yang masih bisa mencukupi untuk bulan-bulan selanjutnya adalah pada asumsi I yaitu mengasumsikan jumlah penduduk yang berjumlah 50% dari jumlah kebutuhan air domestik dan 50% jumlah kebutuhan air industri. Hal itu menunjukkan bahwa ketersediaan air dari sumber air permukaan dapat menyediakan 50% kebutuhan air domestik dan 50% kebutuhan air industri di Kabupaten Gresik wilayah utara, sehingga kekurangannya dapat diperoleh dari sumber lain seperti sumur bor, tampungan waduk kecil atau telaga dan lainnya. Pengembangan sumberdaya air dengan melihat kondisi tersebut dapat dibantu dengan rencana pembuatan bendung Sembayat yang akan dibuat dan dioperasikan 2004 – 2007 mendatang.en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjecthujanen_US
dc.subjectdebiten_US
dc.subjectkeseimbangan airen_US
dc.titleKAJIAN POTENSI AIR DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR D.A.S. SEMBAYAT BARRAGE (Pengembangan Wilayah Utara Kabupaten Gresik)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record