Show simple item record

dc.contributor.authorNasution, Marina D.N.
dc.contributor.authorNashori, H. Fuad
dc.date.accessioned2012-05-14T03:31:58Z
dc.date.available2012-05-14T03:31:58Z
dc.date.issued2007-05
dc.identifier.citationBasri, H. (2004). Remaja Berkualitas Problematika Remaja dan Solusinya. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar.Burns, R. (1993). Konsep Diri dan Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. Penerbit Arcan.Buss, A .(1973). Psychology Man In Perspective. New York: John Willey & Sons. Dariuszky, G. (2004). Membangun Harga Diri. Bandung. Penerbit Pionir Jaya. Dayakisni,T. & Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial. Malang : Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang. Fitriani, N. (2003). Akulturasi Anak Jalanan. Jurnal Tazkiya. Vol. III. h.73-81. Frey, D & Carlock, C.J. (1984). Enhancing Self Esteem. Muncie : Accelerated Development,Ins. Hadi, S. (1989). Metodologi Research. Yogyakarta. Penerbit Andi. Hurlock, E. (1973). Adolescent Development. Tokyo: Mc. Graw Hill Kogakusha Company. Ltd. Kalida, M. (2005). Sahabatku Anak Jalanan. Yogyakarta : Alif Press. Klass, W.H & Hodge, S.E. (1978). Self Esteem in Open and Traditional Classroom. Journal of educational Psychology. Vol.70. No. 5.701.Koentjoro. (1988). Perbedaan Harga Diri Remaja di Daerah Miskin Penghasil Pelacur dan Bukan Penghasil Pelacur. Laporan Penelitian (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Kushartati, S. (2004). Pemberdayaan Anak Jalanan. Humanitas: Indonesian Psychological Journal. Vol. 1. h. 45-54. Moleong, L.J. (1988). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Penerbit: PT Remaja Rosdakarya. Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung. Penerbit Tarsito. Noesjirwan, J.(1979). pembinaan Harga Diri pada Anak dan Remaja. Jakarta : Project NKK Depdikbud RI. Poerwandari. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta. Penerbit LP3ES. Prasetya, B.E. (2002). Hubungan antara Nilai Sosial Obat dan Self Esteem dengan Intensi Penyalahgunaan Obat pada Remaja. Jurnal Psikologika. Vol. I. h. 55-67.Pratomo, ES. (2004). Ghifari Suatu Pengentasan Anak Jalanan : Suatu Pendekatan Kualitatif. Humanitas. Vol.I. No.2. Agustus 2004. Rachmawati, A. (1995). Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Harga Diri pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Riyanto,T. & Susanto, H. (2002). Harga Diri Kunci Kebahagiaan.Diri Kunci Kebahagiaan. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. Robinson, J. P. & Shaver, P. R. (1974). Measures of Social Psychology Attitudes. New York: Survey Research Centre, Institute for Social Research.Salaim, A. (2001). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana. Shalahuddin, O. (2000). Anak Jalanan Perempuan. Semarang: Yayasan Setara. Salaim, A. (2001). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta : Tiara Wacana. Singarimbun, M. & Effendi, S. (1981). Metode Penelitian Survai. Jakarta. Penerbit LP3ES. Sugiono. (2004). Tinjauan Psikologi Tentang Anak Jalanan Bagi Perkembangan Kepribadian anak. Seminar Tentang Permasalahan Anak Jalanan. Yogyakarta: Universitas PGRI. Tallent, N. (1978). Psychology of Adjustment. New York, D. Van Nostrand Company. Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Vol. 9, No. 1, Mei 2007: 62-82en_US
dc.identifier.issn0854-2880
dc.identifier.issn0854-2880
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1404
dc.description.abstractPenelitian ini bermaksud untuk mengetahui tema-tema harga diri anak jalanan. Untuk mengungkap tujuan tersebut, dilakukan penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi terhadap lima anak jalanan Yogyakarta yang berusia di bawah 18 tahun. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa anak jalanan cenderung negatif dalam menghadapi permasalahannya Mereka merasa tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan lain selain mengamen. Pada saat mengamen, mereka merasa malu terutama ketika bertemu dengan teman lawan jenisnya, dan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan teman lawan jenisnya pun mereka akan merasa malu. Akan tetapi anak jalanan dapat membuat atau mempertahankan pertemanan baik dengan orang yang baru dikenal maupun dengan orang yang sudah lama mereka kenal. Selain itu anak jalanan juga menginginkan kehidupan dan pekerjaan yang lebih baik dari yang mereka hadapi saat ini.en_US
dc.subjectharga dirien_US
dc.subjectanak jalananen_US
dc.titleHARGA DIRI ANAK JALANANen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record