Show simple item record

dc.contributor.authorMaulana, Herdiyan
dc.contributor.authorFaturochman
dc.date.accessioned2012-05-14T04:23:03Z
dc.date.available2012-05-14T04:23:03Z
dc.date.issued2007-11
dc.identifier.citationAugoustinos, M., & Walker, I. (1995). Social Cognition: An Integrated Introduction. Sage Publication. London.Clayton, S., & Opotow, S. (2003). Justice and Identity: Changing Perspectives on What is Fair. Personality and SocialPsychology Review. Vo.7, 4. p.298-310. Cropanzao, R, Rupp, D.E, Mohler, C.J. & Schminke, M. (2001). Three Roads To Organizational Justice. Research in Personnel and Human Resources Management, Vol.20. DeCremer, D. (2003). Why Inconsistent Leadership is Regarded as Procedurally Unfair: The Importance of Social Self-Esteem Concerns. European Journal of Social Psychology. No.33. Djadijono, M. (2006). Ideologi Partai Politik. Jurnal Analisis CSIS. Pembenahan Sistem Politik Indonesia. Vol.35, No.1. Eberlin, R., & Tatum, B.C. (2005). Organizational Justice and Decision Making: When Good Intentions are not Enough. Management Decision. No.48. Francis, F. (1997). Ideology and Interpersonal Emotion Management: Redifining Identity in Two Support Groups. Social Psychology Quartley, Vol.60, No.2.Folger, R., & Konovsky, M.A. (1989). Effect of Procedural and Distributive Justice On Reactions to Pay Raise Decisions. Academy of Management Journal, 32.p 115- 130. Haraway, W.M (2004). Understanding The Nexus Between Workplace Justice, Organizational Legitimacy and Successful Organizations. Public Personnel Management. Vol.34. 4. Humairah. (2005). Hubungan Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Terhadap Efektivitas Kinerja Perawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Jakarta. Tesis. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kivimaki, M., Feriie, J.E., Head, J., Shipley, M.J., Vahtera, J., Marmot. (2004). Organizational Justice and Change in Justice as Predictors of Employee Health: The Whitehall II Study. Journal Epidemiol Community Health, Vol.5.8 Pillai, R., Scandura, T.A., & Williams, E.A. (1999). Leadership and Organizational Justice: Similarities and Differences Across Cultures. Journal of International Business Studies, 30, 4.Pillai, Rajnandini, & Williams, E.S.(1996). Perfomance Beyond Expectation? A Study of Transformational Leadership, Fairness Perceptions, Job Satisfaction, Commitment, Trust, and Organizational Citizenship Behavior. Papper presented at the meeting of The National Academy of Management, Cincinnati. Tatum, B.C., Eberlin, R., Kottraba, C., & Bradberry, T. (2003). Leadership, Decision Making, and Organizational Justice. Management Decission. Vol.41. No.10.Thompson, M., & Heron, P. (2005). The Difference a Manager can Make: Oganzational Justice and Knowledge Worker Commitment. International Journal of Human Resource Management. 16:3 Wenzel, M. (2001). A Social Catagorization Approach to Distributive Justice: Social Identitiy as the Link Between Relevance of Inputs and Need for Justice. British Journal of Social Psychology, Vol.40.en_US
dc.identifier.issn0854-2880
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1415
dc.description.abstractInteraksi sosial yang kita lakukan dalam kesehariannya dikarakteristikkan dengan perhatian yang terfokus pada isu-isu keadilan, termasuk di dalam setting organisasi partai politik. Permasalahan penilaian keadilan di dalam organisasi akan sangat terkait dengan banyak hal, termasuk bagaimana interaksinya dengan figur kepemimpinan sebagai entitas tertinggi dalam organisasi. Konsep keadilan prosedural sebagai bagian dari keadilan organisasi merupakan salah satu hal terpenting dalam dinamika sosial di dalam partai politik. Partai sebagai wadah aspirasi dan kepentingan banyak individu sangat mengedepankan prosedur yang adil bagi semua anggota, karena partai bukan milik individu tetapi gabungan dari suara banyak orang. Kepemimpinan transformasional yang saat ini banyak dikaji dan terus berkembang menjadi bagian dari topik dalam penelitian keadilan prosedural untuk memberikan suatu sudut pandang baru mengenai interaksi keduanya dengan ideologi sebagai landasannya. Analisis multivarians digunakan untuk menguji interaksi antara gaya kepemimpinan transformasional dan penilaian keadilan prosedural dengan ideologi partai sebagai acuannya. 60 orang subjek yang berasal dari dua partai yang masing-masing merepresentasikan ideologi Pancasila (Nasionalis) dan Islam yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera di wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa; (a) Secara signifikan ideologi partai merupakan acuan dalam terciptanya interaksi antara gaya kepemimpinan transformasional dan keadilan prosedural (F=7,67; p=0,00); (b) Pada partai dengan ideologi agama (Islam) secara signifikan (p=0,00) memiliki persepsi terhadap kepemimpinan transformasional yang lebih tinggi (mean=199,00) dibandingan dengan partai dengan ideologi pancasila (nasionalis) (mean=164,00); (c) Secara signifikan (p=0,13) tidak terdapat perbedaan penilaian keadilan prosedural baik itu pada partai islam (mean=22,16) maupun partai nasionalis (mean=21,30).en_US
dc.subjectkeadilan proseduralen_US
dc.subjectkepemimpinan transformasionalen_US
dc.subjectpartai politiken_US
dc.titleGAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PENILAIAN KEADILAN PROSEDURAL PADA PARTAI POLITIK BERBASISKAN IDEOLOGI NASIONALISME DAN RELIGIUSen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record