Laboratory Trial Works on The Whole Process of Foamed Asphalt Production
Abstract
Foamed asphalt adalah bahan perkerasan jalan yang pada umumnya diproduksi dengan sistem pencampuran dingin. Selama
proses produksi, bahan aspal diubah ke dalam bentuk foam sebelum disemprotkan terhadap agregat dalam keadaan dingin dan
basah. Sistem pencampuran dingin ini menghasilkan campuran yang sangat berbeda dengan material konvensional hot mix
asphalt. Tulisan ini melaporkan hasil pekerjaan percobaan skala laboratorium terhadap material foamed asphalt, dimulai dengan
pengaturan mesin, produksi foamed bitumen, proses pencampuran dan pemadatan, hingga pengamatan benda uji. Bahan
yang digunakan dalam percobaan adalah batu pecah jenis limestone dan tiga jenis aspal penetrasi yang berbeda. Foamed
bitumen diproduksi menggunakan laboratory foaming plant yaitu jenis Wirtgen WLB 10, sedangkan proses pencampuran
komponen bahan menggunakan Hobart mixer berkapasitas 20 quart dan dipadatkan menggunakan Gyratory compactor.
Tulisan ini memberi penjelasan secara lengkap seluruh tahap proses produksi, yaitu pengaturan alat foaming, pengaturan kecepatan
penyemprotan aspal, produksi foam, proses pencampuran, pemadatan, dan analisis karakteristik benda uji menggunakan
X-Ray scanner. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pengaturan tekanan air dan udara, suhu aspal,
dan kadar air pembusaan merupakan aspek-aspek yang sangat penting dalam proses produksi foamed asphalt agar memberikan
hasil yang baik. Jenis agitator pencampur, waktu pencampuran dan kecepatannya, diketahui sebagai aspek-aspek
yang mempengaruhi kualitas campuran selama proses pencampuran. Sedangkan pengaturan pemadatan, baik pengaturan nilai
kepadatan atau jumlah gyratorynya perlu diperhatikan secara seksama agar mendapatkan karakteristik campuran terbaik. Selebihnya,
percobaan X-Ray scanning memberikan informasi pengetahuan mengenai perbedaan secara visual antara struktur
mekanika foamed asphalt dan hot mix asphalt.