Mitigation Engineering of Surface Runoff ON the Typology of Settlements and Trade of service
Date
2010-05Author
Sebastian, Ligal
Rahim, Supli Effendi
Budianta, Dedik
PKS, Halim
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa banjir berskala kecil terjadi dimana-mana, termasuk di Kota Palembang.
Tidak terkendalinya limpasan permukaan telah dipahami dengan jelas sebagai penyebab terjadinya banjir tersebut. Para ahli
telah mencoba menemukan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi belum dilakukan secara terpadu. Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari teknik mitigasi limpasan permukaan pada 2 (dua) tipe penggunaan lahan.
Metode penelitian yang digunakan, yaitu studi literatur, survei lapangan, dan percobaan hujan buatan (rainfall simulator)
pada dua tipe penggunaan lahan dengan perlakuan teknik mitigasi panen hujan, sumur resapan, lubang resapan biopori dan
atap hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan permukiman didapat lubang resapan biopori paling besar memitigasi
limpasan yaitu sebesar 338,33 liter atau sebesar 54,71% dari kontrol, sedangkan untuk lahan perdagangan-jasa diketahui
sumur resapan paling besar memitigasi limpasan yaitu sebesar 428,67 liter atau 42,35% dari kontrol. Berdasarkan uji
kontras, teknik mitigasi limpasan permukaan pada lahan permukiman dan perdagangan-jasa menunjukkan tidak adanya perlakuan
teknik yang dominan satu sama lainnya. Hal tersebut diprediksi faktor yang menyebabkannya adalah intensitas curah
hujan buatan yang diberikan dalam rancang percobaan termasuk kriteria sangat lebat (62,54 mm), sehingga teknik mitigasi
yang ada tidak mampu mengelola air dengan maksimal (terjadinya flooding). Selain itu, jenis tanah yang terkategori mudah
jenuh air membuat air yang terserap terbatas dan sisanya menjadi limpasan permukaan.