dc.identifier.citation | ADINA R&D, Inc. (2005). ADINA Theory and Modelling Guide. Volume 1. ADINA R&D, Inc., USA. American Society for Testing and Materials (ASTM). (2002). Standard Test Methods for Small Clear Specimens of Timber. ASTM Standard D143-94, Annual Book of ASTM Standards v4.10, American Society for Testing and Materials, Philadelphia, PA. Forest Products Laboratory. (1999). Wood Handbook Wood As An Engineering Material. General Technical Report FPLGTR- 113, Forest Products Laboratory, United States Departments of Agriculture. Grandt, Jr., A.F. (2004). Fundamental of Structural Integrity, John Wiley & Sons. Mirzaei, M. (2006). Fracture Mechanics – Lecturer Notes, Department of Mechanical Engineering, TMU, url: http://www. modares.ac.ir, April 2008. Pranata, Y.A. (2008). “Studi Perbandingan Kuat Fracture Material Ortotropik dari Uji Eksperimental dengan Analisis Metode Elemen Hingga.” Seminar Bidang Kajian 2, Tidak dipublikasikan, Program Doktor Ilmu Teknik Sipil, Universitas Parahyangan, Bandung. Saouma, V.E. (2000). Lecture Notes in: Fracture Mechanics. Department of Civil Engineering and Architectural Engineering University of Colorado, Boulder, CO 80309-0428. Smith, I., Landis, E., Gong, M. (2003). Fracture and Fatigue in Wood. John Wiley & Sons, New York. Standar Nasional Indonesia. (2000). Tata Cara perencanaan Struktur Kayu Untuk Bangunan Gedung - SNI 03-xxxx- 2000, Standar Nasional Indonesia. Tjondro, J.A. (2007). “Perilaku Sambungan Kayu dengan Baut Tunggal Berpelat Sisi Baja Akibat Beban Uni-Aksial Tarik.” Disertasi, Program Doktor Ilmu Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. | en_US |
dc.description.abstract | Konsep mekanika retak elastic linier menggunakan asumsi dasar bahwa semua energi regangan berpengaruh terhadap penjalaran
retak. Pendekatan dengan metode ini menggunakan factor intensitas tegangan untuk mengontrol beban, pertumbuhan
retak, dan geometri struktur. Kriteria kegagalan dimodelkan menjadi tiga mode, yaitu mode I, mode II, dan mode III. Uji eksperimental
penting dilakukan untuk verifikasi hasil dari perhitungan analitis, pengujian memerlukan pemahaman yang baik
terhadap instrumen. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan penelitian eksperimental retak mode I material ortotropik
untuk mendapatkan parameter faktor intensitas tegangan (K1) dan energi retak (G1), dan pemodelan metode numerik menggunakan
metode elemen hingga menggunakan ADINATM. Benda uji material ortotropik yang digunakan berjumlah 48 sampel
kayu Indonesia jenis daun lebar: nyatoh (palaquium spp.), mersawa (anisoptera spp.), dan durian (durio spp.). Penelitian ini
menghasilkan persamaan faktor intensitas tegangan K1 = 123.SG1,32.θ-0,02 dan energi retak G1 = 1,22.SG1,25.θ-0,06, dalam hal ini
SG adalah berat jenis kayu, dan θ adalah sudut terhadap arah pertumbuhan. Hasil dari simulasi numerik menggunakan
ADINATM mengindikasikan bahwa simulasi prediksi penjalaran retak menggunakan metode elemen hingga nonlinier akurat
dan valid (perbedaan relatik antara eksperimental dan simulasi sebesar 0,97%). Kurva berbentuk model linier berguna untuk
mendapatkan mekanisme perkuatan material. | en_US |