Show simple item record

dc.contributor.authorAdab, Gugus
dc.contributor.authorWiyarto, Andy
dc.contributor.authorPrimastito, Zulkarnaen
dc.contributor.authorMoordiningsih
dc.date.accessioned2012-07-24T04:36:31Z
dc.date.available2012-07-24T04:36:31Z
dc.date.issued2012-04-21
dc.identifier.citationAl- Qur’an Digital Versi 2.1.( 2004) Baron, B. (2005). Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta : Erlangga Creswell, J. W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Darmawanto, I. tanpa tahun. Manusia Jawa dalam Tetralogi Pramoedya Ananta Toer. Diakses pada 30 Maret 2012 dari http://www.indowebster.com. Imam, N. (1999). Terjemahan Riyadhus Solihin. Jakarta: Pustaka Amani Lubis, M. (1997). Tajuk Tajuk Mochtar Lubis di Harian Indonesia Raya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Matsumoto, D. (2004). Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sairin, S. (2002). Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sarwono, S.W., Meinarno, E.A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika Sastro, S. (2007). Kamus Lengkap Bahasa Jawa. Yogyakarta: Kanisius Soekendro, H.( 2010). Penonton Antusias Wisatawan Puas. Diakses pada 1 April 2012 dari http://harianjoglosemar.com/berita/penonton-antusias-wisatawan-puas-9780.html?page=100 Suseno, F.M.(2003). Etika Jawa : Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Taylor,S.E.,dkk. (2009). Psikologi Sosial Edisi Keduabelas. Jakarta: Kencanaen_US
dc.identifier.isbn978-602-96633-1-0
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1758
dc.description.abstractSalah satu fenomena sosial pada masyarakat Jawa adalah budaya manut dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan sekelompok orang. Manut dalam Bahasa Jawa tentu berbeda dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia yang identik dengan istilah ikut-ikutan. Budaya manut ini sering ditemukan dalam berbagai kesempatan seperti rapat, perkumpulan masyarakat, forum, dan berbagai ajang pengambilan suara. Perilaku manut pada masyarakat Jawa menjadi menarik untuk diteliti karena latar belakang budaya Jawa begitu kental mempengaruhi masyarakat yang hidup dengan kejawenannya. Banyak alasan orang terpengaruh dengan sikap manut sehingga dengan demikian memungkinkan menjadikan budaya manut tersebut dapat bermakna positif maupun negatif. Budaya manut ini menjadi menarik untuk diteliti ketika berhubungan dengan proses pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap manut pada masyarakat Jawa yang diwakili oleh subyek masyarakat Solo dengan informan para mahasiswa. Metode pendekatan menggunakan metode kualitatif dan alat yang digunakan untuk pengambilan data ialah kuisioner terbuka. Data yang dihasilkan menunjukan responden merasa dirinya ditengah-tengah antara sosok manut dan tidak manut. Kecenderungan responden menjawab fenomena manut dalam pengambilan keputusan adalah dengan manut atasan atau keputusan terbanyak dan teman. Sedangkan sosok yang paling menjadi panutan adalah orang tua, dan dampak dari manut adalah hasil yang diinginkan tidak sesuai harapan.en_US
dc.publisherFak Psikologi UMSen_US
dc.subjectmanuten_US
dc.subjectmasyarakat Jawaen_US
dc.subjectpengambilan keputusanen_US
dc.titleBUDAYA MANUT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI JAWAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record