dc.identifier.citation | Campbell, K.W. and Bozorgnia,Y. (2003). “Updated Near-Source Ground-Motion (Attenuation) Relations for the Horizontal and Vertical Components of Peak Ground Acceleration and Acceleration Response Spectra.” Bulletin of the Seismological Society of America, Vol. 93, No. 1, pp. 314-331. Elnashai A., Kim J.G, Yun G.J, & Sidharta J. (2007). “The Reconnaissance Report of Yogyakarta Earthquake of May 27th 2006.” MAE Center Report No. 07-02, Mid-America Earthquake Center. Hendriyawan, Adnan, Azlan, Aminaton Marto, Masyhur Irsyam (2005). “The Development of Software for Seismic Hazard”. Seminar Kejuruteraan Awam (SEPKA), Universiti Teknologi Malaysia, 5–6 Juli. International Code Council (2006). International Building Code. ICC, USA. Irsyam, Masyhur, Drajat Hoedajanto, Engkon K. Kertapati, Teddy Boen, Mark D. Petersen, Donny T. Dangkua, M. Asrurifak (2007). “Usulan Revisi Peta Hazard Kegempaan Wilayah Indonesia untuk Pulau Jawa”. Prosiding Kolokium Hasil Penelitian danPengembangan Sumber Daya Air, Puslitbang Air, Bandung. Irsyam, Masyhur, Hendriyawan, Donny T. Dangkua, Engkon Kertapati, Bigman M. Hutapea, Davy Sukamta (2008). “Usulan Ground Motion untuk Batuan Dasar Kota Jakarta dengan Periode Ulang Gempa 500 Tahun untuk Analisis Site SpecificResponse Spectra.” Seminar dan Pameran HAKI 2008 “Pengaruh Gempa dan Angin terhadap Struktur”.Kertapati, E. K., Setiawan, J. H., Marjiyono (2006). ”Revisi Potensi Sumber-sumber Gempa di Indonesia.” Seminar Konstruksi Indonesia di Millenium ke-3, 22-23 Agustus 2006, Jakarta. Kramer, Steven L. (1996). Geotechnical Earthquake Engineering, Printice Hall, New Jersey A. Malau, Herland A. (2008). “Studi Karakteristik Getaran Gempa di Yogyakarta untuk Mengembangkan Kriteria Design Seismik di Yogyakarta.” Tugas Akhir, tidak dipublikasikan. Bandung: Departemen Teknik Sipil FTSP-ITB. McGuire, R. K., (1976). FORTRAN Computer Program for Seismic Risk Calculations, US. Geol. Surv. Open-File Rep. 76- 67, p 90. Naumoski, N., (1985). Program SYNTH – Generation of artificial accelerograms compatible with a target spectrum, Mc Master Earthquake Engineering Software Library, Dept. of Civil Engin. and Eng. Mech., McMaster Univ., Hamilton, Canada. Petersen, M.D., Harmsen, S., Mueller, C., Haller, K., Dewey, J., Luco, N., Crone, A., Lidke, D., and Rukstales, K. (2008). “Probabilistic Seismic Hazard for the Southeast Asia”. International Conference on Earthquake Engineering and Disaster Mitigation, Jakarta 14-15 April. SNI 03-1726-2002 (2002). Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Permukiman Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Teguh, M., Purwono, B., Purwoko, A. (2010). “Pengembangan Getaran Tanah Sintetik Untuk Wilayah Yogyakarta.” Laporan Hasil Penelitian E-DPPM-610, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Widodo (2000). Respon Dinamik Struktur Elastik. UII Press. Yogyakarta. Youngs, R.R., S.-J. Chiou, W.J. Silva, and J.R. Humphrey (1997). Strong Ground Motion Attenuation Relationships for Subduction Zone Earthquakes. Seismological Research Letters, 68, 58-73. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini mengusulkan getaran tanah sintetik wilayah Yogyakarta termasuk gangguan kegempaan secara probabilistik
pada batuan dasar untuk menentukan spektra respon gempa untuk periode ulang 500 tahun sebagai target pencatatan spektra.
Catatan gempa pada getaran tanah sinteteik dipilih berdasarkan kesamaaan jaraknya, sementara besarnya ditentukan dengan
menggunakan suatu analisis disaggregasi. Data yang digunakan dalam kejadian gempa dengan kedalaman terdangkal atau
sama dengan 200 km tercatat dalam katalog gempa hingga tahun 2008. Sumber gempa dalam radius 500 km dari wilayah
Yogyakarta teridentifikasi dan termodifikasi secara berurutan sebagai daerah subduksi (megathrust dan benioff) dan daerah
trsnformasi (shallow crustal dan back arc). Tiga data tercatat terdiri dari gempa Colinga-01 tahun 1985, gempa Borah Peak
tahun1983, dan gempa Morgan Hill tahun 1984 pada setiap daerah benioff, megathust, dan shallow crustal dipilih dan dimodifikasi
untuk menentukan spektra setiap periode 0,2 dan 1,0 detik untuk sedekat mungkin yang ditargetkan. Penentuan
paramater-paramater kegempaan sumber gempa dilakukan dengan Lest Square Method. Spektra percepatan batuan dasar
wilayah Yogyakarta diestimasikan berikutnya menggunakan persamaan terkait sebagai fungsi-fungsi peredaman Young’s dan
Campbell dan Bozorgnia untuk wilayah subduksi dan transformasi. Berdasarkan hasil Probabilistic Seismic Harzard Analysis
(PSHA) memperlihatkan bahwa spectra percepatan batuan dasar wilayah Yogyakarta untuk periode ulang 500 tahunan secara
berurutan adalah 0,285g, 0,575g, dan 0,200g untuk masing-masing periode dari peack ground acceleration (PGA) 0,2 dan 1,0
detik. Hasil tersebut sangat bermanfaat untuk analisis dinamik pada bangunan-bangunan bertingkat tahan gempa. | en_US |