Show simple item record

dc.contributor.authorTrinugroho, Suhendro
dc.contributor.authorHaricipto R., Ahmad
dc.date.accessioned2012-09-04T17:35:15Z
dc.date.available2012-09-04T17:35:15Z
dc.date.issued2011-01
dc.identifier.citationDPU. (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia, N.1-2 1971, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.DPU. (1982). Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung. DPU. (1991). Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SK SNI T-15-1991-03, Badan Pengembangan Pekerjaan Umum, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Gambhir, M. I. (1986). Concrete Technology, Mc Graw Hill, New Delhi. Maryanto. (2001). “Pengaruh Variasi Kadar Garam dalam Variasi Umur Perendaman Terhadap Kuat Tekan Beton.” Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Murdock, L.J. dan Brook K.M. (1991). Bahan dan Praktek Beton, Terjemahan Stephany Hindarko, Erlangga, Jakarta. Murgiyanto. (2003). “Tinjauan Pemakaian Abu Batu Bara Terhadap Karakteristik Beton.” Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Priyanto, B.H. (2004). ”Analisis Kuat Tekan dan Tarik Beton Mutu Tinggi dengan Penambahan Fly Ash pada Perendaman Air Laut.” Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Sagel, R., P. Kole, dan Kusuma Gideon. (1993). Pedoman Pengerjaan Beton, Erlangga, Jakarta. Subakti, A. (1995). Teknologi Beton Dalam Praktek, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Tjokrodimuljo, K. (1996). Teknologi Beton, PT Naviri, Yogyakarta.en_US
dc.identifier.issn1411-8904
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1938
dc.description.abstractBeton merupakan material bangunan yang sudah banyak digunakan dalam pelaksanaan struktur bangunan modern. Beton banyak digunakan karena keunggulan-keunggulannya antara lain kuat tekan beton tinggi, mudah dalam perawatan, mudah dalam pembentukan, serta mudah mendapatkan bahan susun. Kemajuan pengetahuan tentang teknologi beton telah dapat memenuhi berbagai tuntutan tertentu, misalnya dengan peningkatan kualitas yang baik pada campuran beton ditambah dengan bahan tambah (admixture). Hal tersebut bertujuan untuk mengubah satu atau lebih sifat-sifat bahan penyusun beton, baik dalam keadaan segar atau setelah keras, seperti bahan tambah limbah briket batubara. Penelitian ini mencoba memanfaatkan kondisi alam Indonesia maupun pemanfaatan bahan-bahan lokal yang memungkinkan dilaksanakannya pembuatan beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase optimal penggunaan bahan tambah limbah briket batu bara sehingga didapat hasil kuat tekan yang maksimal. Pada penelitian ini menggunakan variasi penambahan limbah briket batubara dan variasi faktor air semen (fas). Variasi penambahan limbah briket batubara yang digunakan adalah 0%; 7,5%; 10%; 12,5%; 15% dan 17,5% dari berat semen, sedangkan variasi fas yang digunakan adalah 0,4; 0,45; 0,5; dan 0,55. Umur pengujian 14 hari dengan perendaaman air laut. Dimensi benda uji silinder Ø 15 cm dan tinggi 30 cm. Mix design menggunakan Metode SK SNI T-15-1990-03. Setiap variasi dibuat 3 benda uji, sehingga jumlah keseluruhannya 72 buah. Hasil kuat tekan silinder beton tertinggi diperoleh dengan penambahan limbah briket batubara 12,5% pada fas 0,45 sebesar 32,838 MPa. Penurunan kuat tekan silinder beton terjadi pada penambahan limbah briket batubara 7,5% pada fas 0,55 sebesar 23,117 MPa.en_US
dc.subjectbetonen_US
dc.subjectkuat tekanen_US
dc.subjectlimbah briket batubaraen_US
dc.subjectfasen_US
dc.subjectair lauten_US
dc.titlePEMANFAATAN LIMBAH BRIKET BATU BARA SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN PERENDAMAN AIR LAUTen_US
dc.title.alternativeUsage Waste Coal Briquet as Additive Pressure Strong Concrete with Water Sea Submergeden_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record