PENGARUH PENGAWETAN BAMBU WULUNG DENGAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA TERHADAP MORTALITAS RAYAP KAYU KERING
View/ Open
Date
2011-05Author
Siswanto, M. Fauzie
Saputra, Ashar
Amrulloh, Habib
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagai elemen struktur, salah satu kendala pemakaian bambu adalah sifatnya yang rentan terhadap serangan rayap maupun
kumbang bubuk sehingga perlu diawetkan agar dapat dipakai dalam waktu lama Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pengawetan bambu terhadap tingkat mortalitas rayap kayu kering. Pengawetan dilakukan dengan menggunakan
metode Boucherie-Morisco, dengan larutan asap cair tempurung kelapa grade 2 dan 3, konsentrasi 5%, 10%, dan 15%.
Bambu wulung dipotong menjadi 3 bagian yaitu pangkal, tengah dan ujung, diawetkan, diambil 3 sampel untuk setiap pengujian.
Benda uji ukuran 2,5cmx5cmxtebal bambu, yang tidak dan yang diawetkan dimasukkan ke dalam kotak pengujian,
kemudian dimasukkan 50 ekor rayap kayu kering ke dalamnya. Kotak pengujian disimpan dalam ruang gelap selama 50 hari
dan dilakukan pengamatan terhadap mortalitas rayap setiap 2 hari. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa tingkat mortalitas
rayap pada bambu yang diawetkan mengalami peningkatan yang nyata terhadap yang tidak diawekan. Mortalitas rayap
rata-rata bambu yang diawetkan dengan asap cair grade 2 dan 3 konsentrasi 0%, 5%,10% dan 15% sebesar : 24,89% ,
92,22%, dan 92,45%, dengan kehilangan berat: 2,908%, 0,257%, 0,245% dan 0,282%. Penggunaan asap cair tempurung kelapa
konsentrasi 5% sudah cukup baik untuk pengawetan bambu.