dc.description.abstract | Matematika seperti anggapan banyak orang sebagai pelajaran yang sulit. Anggapan
ini tidak salah karena nilai rata-rata Ujian Nasional matematika sekolah dasar dan
menengah hampir selalu berada di bawah nilai rata-rata pelajaran lainnya. Sifat dasar
matematika yang abstrak menjadi kendala utama untuk dipelajari terutama bagi siswa
yang masih dalam perkembangan berpikir konkret atau semi konkret. Keadaan itu
diperparah oleh penggunaan metode pembelajaran yang masih terfokus pada guru
(teacher-centered), tidak berfokus pada siswa (child-centered). Suatu kenyataan bahwa
walaupun saat ini telah banyak diupayakan untuk meningkatkan profesionalisme guru
lewat workshop atau penataran, akan tetapi hasilnya belum dapat dirasakan. Lesson
Study yang saat ini dikembangkan di berbagai Perguruan Tinggi diyakini dapat
meningkatkan profesionalisme guru. Hasil sosialisasi Leson Study, simulasi Pendidikan
Matematika Realistik (PMR) dan Pendampingan Penyusunan RPP terhadap guru-guru
SD Negeri 1,2 Gentan didapatkan simpulan bahwa: (1) Guru-guru antusias dan aktif
selama mengikuti sosialisasi, simulasi, dan pendampingan penyusunan RPP, (2) Ditinjau
dari penguasaan materi, guru-guru mengalami peningkatan pemahaman konsep
terutama pada operasi bilangan pecahan dan luas bangun-bangun datar yang semula
dipandang sebagai kesulitan untuk mengajarkannya kepada siswa, (3) Guru-guru
mengalami peningkatan kompetensi profesional terutama dalam hal menyusun RPP,
dan (4) Sebagian besar guru yakin bahwa dengan menerapkan PMRI lewat pendekatan
Lesson Study akan membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika yang
ujung-ujungnya akan dapat meningkatkan prestasi belajar. | en_US |