PERUBAHAN BENTUK MODE KELENGKUNGAN UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN RETAK PADA BALOK BETON BERTULANG TAK-PRISMATIS
dc.contributor.author | Saleh, Fadillawaty | |
dc.date.accessioned | 2012-09-10T07:51:57Z | |
dc.date.available | 2012-09-10T07:51:57Z | |
dc.date.issued | 2010-09 | |
dc.identifier.citation | Cawley P and Adams A D (1979). The location of defects in structures from measurements of natural frequencies, Journal of Strain Analysis, 14, 2, pp 49-57. Daneshjoo, F. and Gharighoran, A. (2008). Experimental and Theoretical Dynamic System Identification of Damaged RC Beams, Electronic ÉÉournal of Structural Engineering, Issue No. 8, pp. 29-39. Doebling, S., Farrar, C., and Prime, M. (1998). "A Summery Review of Vibration-based Damage Identification Methods", Shock Vibration. Dig., Vol. 30 No. 2, pp. 91–105.Hong-ping, Zhu, Bo, He, Xiao-qiang, Chen (2005). Detection of Structural Damage Through Changes in Frequency, Wuhan University Journal of Natural Sciences, Vol. 10 No. 6, pp. 1069-1073. Pandey AK, Biswas M and Samman M.M. (1991). Damage Detection from Changes In Curvature Mode Shapes, Journal of Sound and Vibration, 145(2), pp 321-332. Saleh,F. (2000). Detection of cracks in non-prismatic beams by curvature mode shapes, Masters Thesis, Gadjah Mada University, Yogyakarta.Spyrakos C., Chen HL, Stepens J and Govindaraj V. (1990). Evaluating Structural Deterioration Using Dynamic Response Characterization, Elsevier Science Publisher Ltd. Wahab MMA, Roeck GD (1999). Damage detection in bridges using modal curvature: application to areal damge scenario, Journal of Sound and Vibration, 226 (2), pp 217-235. Warner RF, Rangan BV, Hall AS and Faulkes KA, (1998). Concrete Structures, Longman. Wilson, E. L. (2000). SAP2000® Integrated Finite Element Analysis and Design of Structures : CONCRETE DESIGN MANUAL, Computers and Structures, Inc. Berkeley, California, USA, Version 7.40 May 2000. | en_US |
dc.identifier.issn | 1411-8904 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/2007 | |
dc.description.abstract | Balok dengan dimensi/inersia tidak merata sepanjang batang/tak-prismatik (non-prismatic) secara luas dipakai untuk berbagai rekayasa struktur, seperti pada pelagar jembatan dan struktur bentangan panjang. Kerusakan-kerusakan pada balok beton bertulang digolongkan sebagai kerusakan kecil, sedang, dan lebar. Setiap tipe kerusakan retak memerlukan perbaikan khusus untuk memperkuat strukturnya.Suatu balok beton bertulang yang mengalami kerusakan-kerusakan retak mengurangi kekakuan dan kekuatannya. Makalah ini mempresentasikan sebuah pengujian balok beton bertulang tak-prismatik dengan mempertimbangkan perubahan-perubahan bentuk mode kelengkungan untuk melokasikan kerusakan. Pengujian vibrasi di laboratorium dilakukan dengan maksud untuk mengukur kerusakan retak dengan memperhitungkan indek kerusakan lentur termodifikasi (MFDI) yang diekspresikan dalam frekuensi-frekuensi. Berdasarkan studi eksperimen dan pemodelan elemen hingga menunjukkan bahwa pendekatan ini secara praktis digunakan untuk mendeteksi kerusakan retak pada balok beton bertulang, yang menunjukkan perilaku tak-linier yang tinggi. | en_US |
dc.subject | Deteksi kerusakan | en_US |
dc.subject | retak | en_US |
dc.subject | tak-prismatik | en_US |
dc.subject | balok beton bertulang | en_US |
dc.subject | pemodelan elemen hingga | en_US |
dc.title | PERUBAHAN BENTUK MODE KELENGKUNGAN UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN RETAK PADA BALOK BETON BERTULANG TAK-PRISMATIS | en_US |
dc.title.alternative | Curvature Mode Shape Changes TO Detect Crack Damage Non-Prismatic Reinforced Concrete Beams | en_US |
dc.type | Article | en_US |