AKTUALISASI FILM SASTRA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Abstract
Akhir-akhir ini kita jarang dapat menikmati film nasional dan sinema lainnya yang mampu
menyuguhkan sesuatu yang khas Indonesia, yang membuka pemikiran dan memberikan makna
berharga bagi kehidupan manusia.Di sisi lain minat baca karya sastra di masyarakat masih
minim, artinya masih terbatas kalangan menengah ke atas. Perlu digagas untuk menciptakan film
sastra yang merupakan film yang diangkat dari karya sastra literer, yang memiliki keharmonisan
antara metode/ bentuk penceritaan dan ide/persoalan yang dikandungnya. Film sastra dapat
mempresentasikan kesaksian tentang kehidupan sosial dan kehidupan budaya pada zamannya. Ia
juga akan dapat mengembangkan rasa empati dan toleransi, mampu membuat penontonnya
mengenal dirinya sendiri melalui tokoh-tokohnya. Pendeknya, film sastra dapat menjadi alternatif
cultural engineering dalam pembangunan bangsa. Sebab, sebagai media massa, film sastra akan
dapat memerankan fungsi: (1) memberi informasi, (2) mendidik, (3) menghibur, (4) mempengaruhi,
(5) membimbing, dan (6) mengeritik. Aspek kemanfaatan film sastra yang mampu menawarkan
nilai-nilai kehidupan, menyampaikan pendidikan multikultural tanpa menggurui, dengan
daya pikatnya yang menghibur dan enak ditonton, itulah kekuatan film sastra.