Show simple item record

dc.contributor.authorSutarso, Joko
dc.date.accessioned2012-10-31T07:28:38Z
dc.date.available2012-10-31T07:28:38Z
dc.date.issued2010-01
dc.identifier.citationAzra, Azyumardi. 2002. Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Kompas. Buchori, Mochtar. 2001. Pendidikan Antisipatoris. Yogyakarta: Kanisius. Giddens, Anthony, 2001. Runaway World: Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita. Jakarta: Grasindo. Hikam, Mohammad AS. 1999. Politik Kewarganegaraan: Landasan Redemokratisasi di Indonesia. Jakarta: CV Rajawali Kusumohamidjojo, Budiono. 2000. Kebhinekaan Masyarakat di Indonesia: Suatu Problematik Filsafat Kebudayaan. Jakarta: Grasindo. Luke, Jeff S. 1999. “Managing Interconnectedness: The New Challenge for Public Administration” dalam Bailey, Mary Timmney and Mayer, Richard T. (ed). 1999. Public Management in an Interconnected World. New York: Greenwood Press. Nugroho, Alois A dan Cahayani, Ati. 2003. Multikulturalisme dalam Bisnis. Jakarta: Grasindo. Ohmae, Kenichi. 2002. Hancurnya Negara-bangsa: Bangkitnya Negara Kawasan dan Geliat Ekonomi Regional di Dunia Tak Terbatas. Yogyakarta: Qalam. Rachbini, Didik J. 1995. Risiko Pembangunan yang Dibimbing Utang. Jakarta: Grasindo. Snow, Nancy. 2003. Propaganda Inc.: Menjual Budaya Amerika ke Dunia. Jakarta: Penerbit Opini. 11 Sirry, Mun’im. 2003. “Agama, Demokrasi dan Multikulturalisme” dalam Harian Kompas, 1 Mei 2003.en_US
dc.identifier.issn20087-085X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2109
dc.description.abstractDalam era reformasi ditandai oleh perubahan besar dalam tata kehidupan, baik ditinjau dari aspek sosial, politik, ekonomi, budaya, termasuk perubahan dalam dunia pendidikan. Di Indonesia, perubahan besar dipengaruhi oleh dua hal, yaitu globalisasi dalam relasi internasional dan otonomi daerah yang telah diterapkan Indonesia dewasa ini. Globalisasi telah mendorong masyarakat menjadi semakin terbuka terhadap pengaruh dari luar wilayah suatu negara, sehingga daya saing antara satu negara terhadap negara lain menjadi hal yang begitu penting dalam hubungan ekonomi antar bangsa. Di tingkat nasional, tuntutan terhadap otonomi, mengemuka sejalan dengan meningkatnya wacana demokratisasi dalam kehidupan masyarakat. Keberhasilan otonomi ini pada akhirnya sangat tergantung pada kemampuan SDM dalam mengelola potensi alam dan manusia yang dimiliki oleh masyarakat di daerah untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat daerah itu. Pendidikan dapat mengambil peran yang besar dalam transformasi besar tersebut dengan merumuskan kembali visi pendidikannya.en_US
dc.publisherLPPM UMSen_US
dc.titleEKSISTENSI ORGANISASI NEGARA DALAM ERA GLOBAL: PERSPEKTIF BUDAYAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record