dc.identifier.citation | Affandi, Bisri. 1976. Shakh Ahmad Al-Surkati, His Role in Al-Irshad Movement in Java in the Early Twentieth Century. Thesis in Institute of Islamic Studies McGill University Montral. Al-Baqi, Muhammad Fuad Abd. 1987. al-Mu’jam li al-Fadz al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Fikr. Al-Hageel, Sulieman. Abdul Rahman [th.]. Human Right in Islam and Reputation of the Misconceived Allegation Associated withThese Right. Riyadh: Dar Eshbelia. Aliyah, Samir. 1997. Sistem Pemerintahan Peradilan & Adat dalam Islam (terj.: Abdurrahman Kasdi). Jakarta: Khalifa. Al-Qurtubi, Abu ‘Abdillah Muhammad ibn Ahmad Al-Anshari. 1967. Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Juz XVI. Kairo: Dar al-Kitab ‘Arabi. Al-Thabathabai, Al-‘Allamah as-Sayyid Muhammad Husain. 1991. Al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an, al-Majallad al-Khamis. Beirut: Syari’ al-Mathar. Asa, Syu’bah. 2000. Dalam Cahaya Al-Qur’an Tafsir Ayat-ayat Sosial Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Asy’arie, Musa. 1992. Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-Quran. Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam. Az-Zuhaili, Wahbah. 2005. Kebebasan dalam Islam (terj.:Ahmad Minan dan Salafuddin Ilyas). Jakarta: Pustaka al-Kautsar . Conde, H.Victor. 1999. A Handbook of International Human Rights Terminology. Lincoln & London: University of Nebraska Press. Hussain, Syekh Syukat. 1996. Hak asasi Mausia Dalam Islam (terj.: Abdul Rahim C.N). Jakarta: Gema Insani Press. http://www.wikipedia.org/wiki/ Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia. http://www.witness pioneer.org/vil/Books/M_hri/index.htm, tanggal 7 juli 2008 Littman, David. 1999. Universal Human Rights and Human Rights in Islam, dalam Midstream, February/March. Manzur, Ibn. 1967. Lisan al-‘Arab. Mesir: Dar al-Mishriyah li al-Ta’lif wa al- Tarjamah. Mulia, Siti Musdah Mulia. 2007. Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Beragama. Makalah disampaikan dalam acara Konsultasi Publik untuk Advokasi terhadap RUU KUHP, diselenggarakan oleh Aliansi Nasional Reformasi KUHP, 14 Juli 2007 di Jakarta. Muthahhari, Murtadha. 1992. Perspektif Al-Quran tentang Manusia dan Agama. Bandung: Mizan, Nasrudin, Dede A. 2008. Koreksi terhadap Pemahaman Ahmadiyah dalam Masalah Kenabian. Bandung: Irsyad Baitus Salam Nickel, James W. 1996. Hak Asasi Manusia: Refleksi Filosofis atas Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (terj.:Titis Eddy Arini). Jakarta: Gramedia Pustaka Utamma. Republika, Jum’at 17 April 2009. Riset Redaksi. 1993. Mengukur Kebebasan: Dibutuhkan Standar Non-Barat, dalam Jurnal Dialog Pemikiran Islam, Islamika, No.2 Oktober-Desember 1993 Shihab, M.Quraish. 1996. Wawasan al-Quran. Bandung: Mizan. _______________. 2002. Tafsir Al-Misbah, Volume 2. Jakarta: Lentera Hati. _______________. 2002. Tafsir Al-Misbah, Volume 3. Jakarta: Lentera Hati. _______________. 2002. Tafsir Al-Misbah, Volume 7. Jakarta: Lentera Hati. _______________. 2002. Tafsir Al-Misbah, Volume 9. Jakarta: Lentera Hati. _______________. 2002. Tafsir Al-Misbah, Volume 13. Jakarta: Lentera Hati. Shobron, Sudarno (ed.), Studi Islam 3. Surakarta: LPID UMS. Zarkasyi, Hamid Fahmy. 2008. Hak dan Kebebasan Beragama, Makalah disampaikan dalam Lokakarya Nasional Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, 10 tahun Reformasi, Quo Vadis Pemajuan dan Penegakan HAM di Indonesia, Hotel Borobudur, Jakarta 8-11 Juli 2008. | en_US |
dc.description.abstract | Artikel ini membahas konsep hak asasi manusia dalam al-Qur’an,
yang akan diawali dengan membahas hak asasi manusia dalam
perspektif sejarah, yakni Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
(DUHAM), Deklarasi Hak Asasi Manusia Negara Islam, Hak Asasi
Manusia dalam Polemik dan Kritik, Konsep Manusia dalam al-
Qur’an, Hak Asasi Manusia dalam al-Qur’an.
Dari penelusuran penulis disimpulkan bahwa: Lahirnya HAM
Universal lebih bermuatan politis, karena dipakai oleh negara-negara
besar untuk dijadikan syarat pinjaman keuangan bagi negara-negara
berkembang dan terbelakang. Kalau suatu negara mengarah pada
perbaikan pelaksanaan HAM maka negara itu akan diprioritaskan
untuk memperoleh pinjaman, baik dari IMF maupun dari Bank Dunia.
Isi HAM Universal pada esensinya baik dan luhur, karena sesuai
dengan fitrah manusia yang ingin bebas dan terpenuhi hak-hakanya,
hanya yang menjadi polemik adalah kekuatan hukum dan substansinya
terutama kata “universal” dan pasal 16 dan 18. Polemik pasal
ini hanya bagi umat Islam, karena tidak sesuai dengan pedoman
hidupnya, yakni al-Qur’an dan al-Sunnah.
Deklarasi HAM Islam sebagai penyeimbang HAM Universal, namun
dalam tataran implementasi HAM Islam belum bisa dilaksanakan
dengan baik, karena masih banyak pelanggaran hak asasi manusia
di dunia Islam. | en_US |