Show simple item record

dc.contributor.authorWinarno
dc.date.accessioned2012-12-10T03:09:11Z
dc.date.available2012-12-10T03:09:11Z
dc.date.issued2010-05
dc.identifier.citationAbdul Qadir Hassan, 1992, Ushul Fiqh, Bangil: Yayasan al-Muslimun. Al-Ihkan fi Ushulu Ahkam, 1980. Syaikh Saifuddin al-Amidi juz 4. Beirut: Dar al- Kutub al-Ilmiyah. Al-Mahshul fi ilmi al-Ushul, fakhruddin Muhammad bin Umar bin Husein ar- Razi Juz 2, Asjmuni Abdurrahman, 2007, Manhaj Tarjih Muhammadiyah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/06/beberapa-aspek-tarjih-dari-sisi-sanad.html Kasyfu al-Asrar Syarh al-Mushannif ‘ala al-Manar li an-Nasafi. 1986. Syaikh Ahmad Mulajibun bin Abi Said bin Ubadillah Juz 2. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah. Lisan al-Arabi,tt. Syaikh Muhammad Mukarram jamaluddin bin Mandzuri. Kairo: Daar al-Ma’arif. Mishbahu al-Munir fi Gharibi syarh al-Kabiir li ar-rafi’i, Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Ali al-Muqri al-Fayumi, Kairo: Mathba’ah Amir Bulaq. Mu’jam al-Wajizi, 1980. Majma’ al-Lughah al-Arabiyah. Muhammad Wafaa, 2001, Metode Tarjih Atas Kontradiksi Dalil-dalil Syara’. Jatim: Al-Izzah. Syarh al-Asnawi Nihayatu as-Saul Syarh Minhaju al-Wushul ila ilmi al-Ushul al- Baidhawi, tt, Abi Muhammad Abdurrahim bin Hasan al-Asnawi juz 3 . Kairo: Maktabah Ali Shabih. Tartib al-Qamus al-Muhithi ‘ala Thariqat al-Mishbah al-Muniri,tt. ustadz Thahir Ahmad az-Zawi, Isa al-halabi. Kairo. Wahbah Zuhaili, 1986. Ushul Fiqh al-Islami, Beirut: Dar al-Fikr.en_US
dc.identifier.issn0852-368X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2244
dc.description.abstractAl-Qur’an dan al-Hadits merupakan sumber hukum Islam. Berbeda dengan al-Hadits, Al-Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang tidak ada padanya keraguan baik huruf maupun isinya. Sedangkan al-Hadits masih menjadi perbedaan para ulama tentang kualitasnya. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis mengungkapkan kaidahkaidah dalam mencari kualitas hadits. Yang mana didapatkan kesimpulan bahwa: Unsur-unsur dalam mentarjih hadits adalah harus terpenuhinya dua unsur, yakni: pertama, adanya dua dalil. Kedua, adanya sesuatu yang menjadikan salah satu dalil itu lebih utama dari yang lain. Kaidah dalam mentarjih hadits adalah terpenuhinya beberapa syarat yakni: melakukan penelusuran keadaan perawi, usia periwayatan rawi, tata cara periwayatan, waktu periwayatan, redaksi hadits, kandungan hukum, unsur-unsur eksternal.en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjecttarjihen_US
dc.subjectkualitas haditsen_US
dc.titleKAIDAH TARJIHen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record