KONTRIBUSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA
View/ Open
Date
2010-09Author
Trisnawati, Azizah Gama
Rahayuningsih, Faizah Betty
Metadata
Show full item recordAbstract
Kejadian pre-eklampsia cukup tinggi serta belum pernah dilakukannya
penelitian mendorong peneliti untuk melakukan penelitian. Tujuan penelitian
untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu bersalin meliputi usia, paritas dan
interval persalinan dengan kejadian pre-eklampsia. Desain penelitian yang
digunakan adalah case control dengan pendekatan kuantitatif. Kelompok kasus
adalah ibu melahirkan dengan pre-eklampsia sedangkan kelompok kontrol adalah
ibu melahirkan tidak dengan pre-eklampsia. Sampel penelitian dengan total
sampling yaitu 175 kasus dan 175 kontrol dengan kriteria inklusi yaitu 1).
Kehamilan tunggal, 2). Data Rekam Medik lengkap. Kriteria eksklusi pada ibu
dengan 1). Kehamilan ganda, 2). Data Rekam Medik tidak lengkap, 3). Penyakit
diabetes mellitus, 4). Jantung, 5). Ginjal.
Analisa data menggunakan analisa univariat secara deskriptif dengan
melihat presentase data dalam tabel distribusi frekuensi. Analisis multivariat,
dengan regresi logistic dengan tingkat kemaknaan sebesar p<0,05 dan nilai OR
diambil dari nilai eksponent β dengan confidence interval (CI) 95 persen. Total
data sejumlah 350 terdiri dari 175 kasus mengalami pre-eklamsia dan 175 kontrol
(tidak mengalami pre-eklamsia).
Hasil penelitian menunjukkan kejadian pre-eklampsia terjadi paling
banyak dialami oleh ibu dengan interval persalinan ≥ 5 tahun dibandingkan ibu
dengan interval persalinan < 5 tahun, dan usia ≥ 35 tahun dibandingkan ibu
dengan usia < 35 tahun. Frekuensi ibu pre-eklampsia dengan multipara lebih besar
dibandingkan tidak preeklampsia. Semakin panjang jarak kelahiran anak (≥5
tahun), semakin besar resiko untuk mengalami pre-eklamsia. Semakin banyak
umur ibu (≥ 35 tahun) beresiko semakin besar untuk mengalami pre-eklamsia.
Paritas berhubungan dengan kejadian preeklampsia, ibu primipara beresiko lebih
besar mengalami pre-eklampsia.