MODEL PENGARUH ATMOSFER AKADEMIK PSIKOLOGIS TERHADAP PERFORMANSI TIM BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI
View/ Open
Date
2011-10Author
Pratisti, Wiwien Dinar
Hertinjung, Wisnu Sri
Moordiningsih, Moordiningsih
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model situasi psikologis yang diharapkan
mendukung performansi kelompok, khususnya tim-tim belajar (learning teams) yang belajar
untuk memecahkan masalah di tingkat perguruan tinggi. Permasalahan tentang perbaikan dan
perubahan atmosfer akademik menjadi isu penting dalam pengembangan lembaga-lembaga
pendidikan, khususnya perguruan tinggi.
Atmosfer akademik dalam cakupan ilmu psikologi dikenal sebagai situasi/iklim
psikologis (psychological climate) yang dapat diciptakan dalam sebuah kelompok/tim untuk
menunjang performansi kelompok maupun organisasi yang lebih besar ke arah yang lebih baik.
Dimensi situasi psikologis yang akan dikaji meliputi 5 hal yaitu: kohesivitas kelompok, otonomi,
inovasi, saling kepedulian dan tekanan/tuntutan dalam kelompok. Performansi kelompok dapat
diketahui dengan 4 indikator utama yaitu efektivitas, efisiensi, adanya pembelajaran dan
pertumbuhan kelompok serta kepuasan anggota kelompok
Hasil penelitian pada tahun kedua menunjukkan bahwa performansi tim belajar di
perguruan tinggi ditentukan oleh atmosfer akademik psikologis. Semakin kondusif atmosfer
akademik psikologis maka semakin baik performansi tim belajar di perguruan tinggi. Sedangkan
dimensi-dimensi dalam atmosfer akademik meliputi kohesivitas kelompok, otonomi, inovasi,
kepedulian supervisor serta tekanan/tuntutan dalam kelompok.
Penelitian tahun ketiga ini untuk menguji model pengaruh atmosfer akademik psikologis
terhadap pengingkatan performansi tim belajar di perguruan tinggi. Pendekatan yang digunakan
adalah eksperimen, dengan teknik analisis uji perbedaan perfomansi tim belajar di perguruan
tinggi sebelum dan sesudah mengalami intervensi pada subjek penelitian. Hasil penelitian pada
tahun ketiga menunjukkan bahwa peran supervisor secara umum tidak cukup kuat bagi
performansi tim belajar di perguruan tinggi. Meskipun demikian, ketika tim belajar harus
menyelesaikan tugas dengan target yang jelas dan membutuhkan pemantauan intensif maka
peran supervisor sangat dibutuhkan